Lagi Viral di Media Sosial, Ini Sinopsis dan Link Nonton The Last of Us
Gaya Hidup

Penulis Mogok, Kelanjutan Last of Us 2 Masih Buram

  • Audisi akhirnya ditunda belum lama ini sampai situasi menjadi lebih kondusif. Produser serial tetap berharap proyek bisa mulai syuting pada awal 2024 di Vancouver.

Gaya Hidup

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Serial yang sedang ngehits, The Last of Us, tengah terkendala dalam proses audisi untuk sekuel keduanya. Hal ini setelah para penulis Hollywood yang tergabung dalam Writers Guild of America (WGA) mogok kerja sejak awal Mei 2023.

Dilansir dari Variety, Jumat 12 Mei 2023, aksi mogok tersebut membuat kelanjutan serial Last of Us tak memiliki naskah untuk proses audisi. Hal itu membuat casting harus menggunakan penggalan cerita dari game The Last of Us Part II sebagai materi. Diketahui, serial Last of Us memang diangkat dari versi gamenya. 

Audisi akhirnya ditunda belum lama ini sampai situasi menjadi lebih kondusif. Produser serial tetap berharap proyek bisa mulai syuting pada awal 2024 di Vancouver. Mandeknya pengerjaan The Last of Us 2 sebenarnya bisa diprediksi. Hal itu karena kreator dan pelaksana serial tersebut, Craig Mazin, terlibat dalam aksi mogok WGA. 

Variety menyebut Mazin memilih benar-benar mogok kerja dan tak terlibat apapun dengan The Last of Us 2. Mazin diketahui adalah penulis sebagian besar dari sembilan episode musim pertama Last of Us. Kreator game The Last of Us yang juga menjadi salah satu kreator versi serial, Neil Druckmann, juga tidak terlibat dalam proyek sekuel serial itu. Druckmann sendiri hanya ikut menulis bagian episode awal episode akhir musim pertama.

Sebelunnya sejumlah studio besar seperti HBO, Amazon, Warner Bros. TV, NBCUniversal,  CBS Studios dan Disney telah menunda berbagai proyek sebagai imbas mogok kerja para penulis. Mogok kerja yang berlangsung sejak 2 Mei lalu itu diikuti setidaknya 11.500 penulis anggota WGA. Aksi mogok berfokus pada isu pembagian pendapatan dari media streaming.

WGA menyebut pembagian pendapatan asosiasi dagang produser film dan televisi dari streaming sudah memangkas pendapatan para penulis dibanding satu dekade lalu. Para penulis juga menuntut penggunaan kecerdasan buatan atau AI seperti ChatGPT tidak menggantikan peran mereka. ChatGPT didiorong hanya sebagai alat yang membantu riset dan penulisan ide naskah.