PT AKR Corporindo Tbk
Bursa Saham

Penurunan Saham AKRA Dinilai Peluang, Sekuritas Ini Sarankan Beli

  • Seluruh segmen bisnis AKRA diperkirakan tumbuh positif, termasuk penjualan lahan industri dan permintaan bahan bakar minyak (BBM) yang didorong oleh pemulihan aktivitas di sektor pertambangan batu bara.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – BRI Danareksa Sekuritas telah merevisi rekomendasi saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dari posisi sebelumnya menjadi beli, dengan target harga baru Rp 1.700 per saham.

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Wilastita Muthia Sofi dan Richard Jerry, menyatakan bahwa revisi ini didasarkan pada proyeksi kinerja perusahaan hingga kuartal III-2024 serta tren penurunan harga saham saat ini.

Dari lantai bursa, saham AKRA mengalami penurunan sekitar 4% hingga sesi pertama perdagangan Rabu, 23 Oktober 2024. Saham ini bergerak di kisaran Rp 1.440–Rp 1.450 per saham, yang dinilai sebagai peluang bagi investor untuk mulai melakukan akumulasi.

Muthia dan Richard memproyeksikan AKRA akan meraih pendapatan Rp 28,2 triliun pada kuartal III-2024, setara dengan 75% dari target internal BRI Danareksa dan 69% dari proyeksi konsensus. 

“Seluruh segmen bisnis AKRA diperkirakan tumbuh positif, termasuk penjualan lahan industri dan permintaan bahan bakar minyak (BBM) yang didorong oleh pemulihan aktivitas di sektor pertambangan batu bara,” jelasnya dalam riset dikutip pada Rabu, 23 Oktober 2024. 

Keduanya juga bilang EBITDA dan margin EBITDA perusahaan yang bergerak di bidang distribusi minyak dan gas ini juga diperkirakan meningkat, meski tipis, didukung oleh tingginya permintaan BBM dari perusahaan tambang besar. 

Alhasil, laba bersih perseroan hingga kuartal III-2024 diproyeksikan mencapai Rp 1,7 triliun, atau 63% dari target BRI Danareksa. Selanjutnya, kuartal akhir 2024 juga diprediksi bakal menjadi periode dengan pertumbuhan tercepat bagi AKRA, mirip dengan tren akhir tahun sebelumnya. 

“Penjualan lahan industri diproyeksikan menjadi salah satu kontributor utama pertumbuhan laba bersih, dengan penjualan lahan mencapai 100–130 hektare. Segmen penjualan BBM dan bahan kimia juga akan menjadi pendorong utama lonjakan laba perusahaan,” jelasnya. 

BRI Danareksa Sekuritas menilai penurunan harga saham AKRA baru-baru ini sebagai peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi. Dengan target harga Rp 1.700 per saham dan rekomendasi beli, proyeksi kinerja perusahaan tetap positif ke depannya.

Secara keseluruhan, BRI Danareksa menargetkan laba bersih emiten bersandikan AKRA mencapai Rp2,73 triliun pada akhir tahun 2024, sedikit menurun dibandingkan Rp2,78 triliun pada 2023. 

Sementara itu, pendapatan diproyeksikan mencapai Rp 37,69 triliun, lebih rendah dari Rp 42,08 triliun pada tahun sebelumnya. Meski begitu, prospek segmen industri utama AKRA tetap menjadi pendorong pertumbuhan jangka panjang perusahaan.