Penyakit Jantung dan Kesehatan Mental Ternyata Terkait, Pahami Cara Mengatasinya
Gaya Hidup

Penyakit Jantung dan Kesehatan Mental Ternyata Terkait, Pahami Cara Mengatasinya

  • Penyakit jantung dan penyakit mental adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

Gaya Hidup

Amirudin Zuhri

JAKARTA-Penyakit jantung dan penyakit mental adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

Kita semua tahu pentingnya kesehatan jantung dan cara meningkatkan sistem kardiovaskular yang kuat. Namun mungkin mengejutkan bahwa kondisi mental seseorang juga dapat memengaruhi fungsi jantung.

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penyakit jantung dan penyakit mental. Beberapa bahkan mungkin menunjukkan  keduanya dapat menyebabkan satu sama lain. Namun, sifat yang tepat dari hubungan mereka satu sama lain belum ditetapkan.

Bagaimana Kesehatan Mental Mempengaruhi Jantung?

Dikutip The Science Time, penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian bagi pria dan wanita di seluruh dunia. Di sisi lain, penyakit mental merupakan penyebab kecacatan yang luas dengan hampir 1 miliar orang hidup dengan kondisi kesehatan mental.

Penelitian menunjukkan bahwa penyakit mental harus diakui sebagai faktor risiko penyakit jantung. Sama dengan kondisi kronis lainnya seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

Pakar kesehatan menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat hubungan antara penyakit jantung dan kesehatan mental. Beberapa orang memperkirakan bahwa ini adalah "jalan dua arah" di mana orang yang menderita depresi memiliki risiko serangan jantung yang lebih tinggi. Dan mereka yang memiliki kondisi jantung mengalami risiko penyakit mental yang lebih tinggi.

Berikut adalah beberapa korelasi jantung-otak:

  • Stres dapat meningkatkan kadar kortison di otak, menyebabkan aritmia, tekanan darah tinggi, dan kerusakan jantung.
  • Orang yang merokok lebih mungkin menderita masalah mental daripada bukan perokok. Merokok juga terbukti berdampak buruk pada kondisi jantung.
  • Hampir 40% orang dengan kondisi jantung menunjukkan tanda-tanda penyakit mental.
  • Dengan penyakit jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian dan masalah mental yang melonjak akibat COVID-10, sangat penting untuk memeriksakan kesehatan fisik dan mental.
  • Bagi siapa pun yang mengalami gejala penyakit jantung, penyakit mental, atau keduanya, mendapatkan bantuan dan pengetahuan yang tepat tentang kondisi tersebut sangatlah penting. Penting juga untuk menggunakan beberapa teknik yang dapat membantu mencegah dan mengurangi risiko.

Gejala Tumpang Tindih 

Penyakit mental dan penyakit jantung adalah dua kondisi medis yang berbeda, tetapi keduanya dapat berbagi gejala tertentu karena interaksi kompleks antara otak dan tubuh.

Gejala yang tumpang tindih mungkin termasuk nyeri dada, jantung berdebar, energi rendah, kelelahan, perubahan nafsu makan dan kesulitan tidur. Penting untuk mengamati tanda-tanda peringatan dan memperhatikan tubuh untuk mengenali apa yang tidak normal bagi Anda.

Meski bukti menunjukkan antara keduanya, kabar baiknya adalah ada banyak solusi untuk membantu mengelola keduanya. Kelima praktik gaya hidup sehat ini membantu Anda mengendalikan kesehatan fisik dan mental Anda.

Makan Diet Seimbang

Apa yang kita masukkan ke piring memainkan faktor besar dalam kesejahteraan kita secara keseluruhan. Kebiasaan makan yang sehat dan pilihan makanan yang cerdas, seperti biji-bijian dan protein tanpa lemak, dapat membantu mengurangi kemungkinan penyakit jantung.

Anehnya, jenis makanan yang sama juga diketahui membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan.

Kurangi Alkohol

Alkohol dianggap sebagai depresan yang dapat memperparah perasaan putus asa dan memicu kecemasan. Minum berlebihan juga dapat mengganggu menjaga gula darah, meningkatkan tekanan darah dan juga diketahui berkontribusi terhadap kardiomiopati (penebalan otot jantung).

Kelola Tingkat Stres

Stres kronis dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan mental dan fisik, termasuk sakit kepala, nyeri dada, masalah tidur, kecemasan, dan sebagainya. Semua ini dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan kesehatan mental seseorang. Mempelajari teknik manajemen stres dan praktik perawatan diri dapat membantu.

Terlibat dalam Rutin Latihan

Latihan rutin dapat membawa manfaat bagi tubuh dan pikiran. Ini membantu meningkatkan kesehatan jantung, menghasilkan tekanan darah dan kadar kolesterol yang terkelola dengan baik.

Tetap aktif juga meningkatkan kadar serotonin yang membantu meningkatkan suasana hati yang "bahagia". Bahkan olahraga ringan hingga sedang dapat berdampak besar pada masalah kesehatan mental.

Satu studi menunjukkan bahwa berjalan beberapa menit sehari dapat membantu mengurangi risiko depresi berat sebesar 26%.

Pelajari Pertolongan Pertama

Ketika seseorang mengalami serangan jantung, stroke, atau keadaan darurat kardiovaskular lainnya, tindakan segera dapat membantu membatasi kerusakan lebih lanjut pada jantung dan otak. Demikian pula, dalam kasus krisis kesehatan mental, intervensi dini dan pertolongan pertama yang tepat dapat membantu mencegah peningkatan gejala lebih lanjut.

Mempelajari pertolongan pertama  termasuk pertolongan pertama kesehatan mental sangat penting. Ini dapat membantu individu merespons lebih cepat terhadap keadaan darurat yang dapat meningkatkan hasil kesehatan jantung dan penyakit mental.

Dalam kasus serangan jantung, setiap detik berarti, dan memberikan intervensi pertolongan pertama yang cepat dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati.

Secara keseluruhan, mempelajari cara mengidentifikasi tanda dan gejala serta cara merespons dengan tepat dapat membuat perbedaan besar dalam meningkatkan hasil kesehatan jantung dan penyakit mental.