Penyakit Jantung Tetap Menjadi Pembunuh Tertinggi di Indonesia
- Tidak hanya sebagai penyebab utama kematian, penyakit jantung juga menimbulkan beban biaya yang signifikan.
Gaya Hidup
JAKARTA - Berdasarkan data Global Burden of Disease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) untuk periode 2014-2019, penyakit jantung terus memegang posisi sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan pada tahun 2013 dan 2018 juga menunjukkan peningkatan kasus penyakit jantung, meningkat dari 0,5% pada tahun 2013 menjadi 1,5% pada tahun 2018.
Tidak hanya sebagai penyebab utama kematian, penyakit jantung juga menimbulkan beban biaya yang signifikan. Data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk tahun 2021 mencatat bahwa biaya perawatan penyakit jantung mencapai jumlah fantastis sebesar Rp7,7 triliun.
Dilansir kemkes.go.id, Rabu, 9 Agustus 2023, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Dr. Eva Susanti, menjelaskan bahwa beberapa faktor yang berperan dalam meningkatnya kasus penyakit jantung adalah hipertensi, obesitas, merokok, diabetes melitus, dan kurangnya aktivitas fisik.
Lebih lanjut, Eva menjelaskan bahwa edukasi masyarakat dilakukan melalui tujuh kampanye utama, di antaranya adalah promosi imunisasi, pola makan seimbang, olahraga rutin, anti merokok, sanitasi dan kebersihan lingkungan, deteksi dini penyakit, serta ketaatan pada rencana pengobatan.
- Sepatu Sneaker Terpopuler 2023: Nike & Air Jordan Memimpin
- Beredar Isu Pemisahan BTN Syariah, BSI Akui Belum Ada Keputusan
- Perusahaan Pelumas Pertama di BEI, Lupromax (LMAX) Targetkan Penjualan Tumbuh 300 Persen
Dalam hal pencegahan primer, Kementerian Kesehatan telah memperluas jadwal imunisasi rutin dengan melibatkan 14 antigen serta memperluas cakupan imunisasi ke seluruh wilayah Indonesia. Salah satu pendekatan lain yang diambil adalah memperkuat kapasitas dan kompetensi fasilitas layanan kesehatan di tingkat primer melalui pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di 171 kecamatan, penyediaan 40 obat esensial, dan peningkatan jumlah tenaga kesehatan di sektor layanan primer.
Salah satu jenis penyakit jantung yang mengalami peningkatan kasus pada kalangan muda adalah penyakit jantung koroner. Kondisi ini terjadi akibat adanya penyumbatan pada pembuluh darah jantung akibat penumpukan kolesterol atau peradangan.
Untuk mengurangi risiko penyakit jantung, masyarakat diimbau untuk mengadopsi gaya hidup sehat dengan menghentikan kebiasaan merokok, menjaga pola makan seimbang, mengurangi konsumsi alkohol, dan rutin berolahraga selama minimal 30 menit setiap hari.