Nasabah beraktivitas  di kantor pusat Bank Tabungan Negara (BTN), Jalan Gajahmada, Jakarta Pusat, Selasa, 9 November 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Penyaluran KPR Lanjutkan Pertumbuhan, BTN Catat Laba Bersih Rp801 Miliar pada Kuartal I-2023

  • Laba bersih yang dibukukan BTN pada kuartal pertama tahun ini mengalami pertumbuhan 3,4% dari Rp774,42 miliar pada kuartal I-2022.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) membukukan laba bersih Rp801 miliar pada kuartal I-2023 seiring dengan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) yang masih melanjutkan pertumbuhan.

Laba bersih yang dibukukan BTN pada kuartal pertama tahun ini mengalami pertumbuhan 3,4% dari Rp774,42 miliar pada kuartal I-2022.

Bank berpelat merah spesialisasi KPR ini mencatat penyaluran kredit sebesar Rp300 triliun dengan pertumbuhan 8,16% secara year-on-year (yoy) dari Rp277,13 triliun.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, penyaluran KPR masih mendominasi total penyaluran pembiayaan perseroan pada kuartal I-2023.

KPR yang disalurkan BTN hingga akhir Maret 2023 tercatat sebesar Rp264,57 triliun. Pertumbuhan KPR terjadi baik pada segmen subsidi maupun nonsubsidi.

KPR subsidi pada kuartal I-2023 tercatat sebesar Rp148,65 triliun dengan pertumbuhan 10,9% yoy sementara KPR nonsubsidi tumbuh 5,37% ke angka Rp88,81 triliun.

"Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Maka itu, rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) kami terus membaik. NPL gross di level 3,54%, lebih rendah dari sebelumnya di level 3,6%," ujar Nixon melalui keterangan yang diterima TrenAsia, Rabu, 26 April 2023.

Sementara kredit dan laba bersih tumbuh, dana pihak ketiga (DPK) BTN pun mengalami kenaikan 10,01% yoy ke posisi Rp319,6 triliun.

Dari angka tersebut, dana murah atau current account saving account (CASA) tercatat sebesar Rp166,8 triliun dengan kenaikan 30,05% yoy.

Sementara itu, aset BTN mengalami kenaikan 9,25% ke angka Rp401,5 triliun dari Rp367,51 triliun pada akhir kuartal I-2022.

Seiring dengan capaian kinerja bisnis konvensional yang positif, laba bersih unit usaha syariah (UUS) BTN pun mengalami pertumbuhan 40% dari Rp75,41 miliar pada kuartal I-2022 menjadi Rp105,15 miliar pada kuartal I-2023.

Pembiayaan syariah UUS B TN mengalami kenaikan 15,52% ke angka Rp32,63 triliun dari Rp28,24 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

DPK yang dihimpun BTN syariah pun tumbuh 27,29% yoy dari Rp27,99 triliun menjadi Rp35,63 triliun.

Aset BTN Syariah pun tumbuh 24,53% yoy ke angka Rp46,52 triliun dari Rp37,35 triliun pada kuartal I-2022.

Nixon pun menjelaskan, kinerja positif BTN menandakan keberhasilan transformasi yang dilakukan manajemen seperti sentralisasi proses kredit dan digitalisasi yang memberikan dampak positif dalam bentuk akuisisi nasabah baru, perluasan akses pasar, dan produktivitas karyawan.

"Dengan transformasi yang dilakukan BTN dan dukungan pemerintah bersama stakeholder terkait bisnis pembiayaan perumahan, kami optimis mampu berperan aktif dalam mendukung program Pembangunan Satu Juta Rumah serta memenuhi tugas utama menyediakan hunian, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan milenial," kata Nixon.

Nixon pun menyampaikan bahwa BTN masih mampu mencetak kinerja positif di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada beberapa sektor industri di Indonesia.

Dengan perkembangan kinerja yang positif ini, Nixon mengungkapkan bahwa perseroan optimis target BTN pada akhir tahun ini bisa tercapai.