<p>Nasabah mencari informasi mengenai kredit pemilikan rumah (KPR) di kantor pusat Menara BTN, Gajahmada, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Foto

Penyaluran KPR Murah BTN Dukung Pemulihan Ekonomi

  • Kondisi pandemi Covid-19 yang hampir berlangsung selama setahun, sejak ditetapkan pemerintah pada Maret 2020 turut menekan angka pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR). Sektor properti yang digadang-gadang bisa terhindar dari krisis, nyatanya ikut terpukul. Padahal, sektor perumahan merupakan salah satu andalan pemerintah untuk menggeliatkan ekonomi secara nasional. Bank Tabungan Negara (BTN) merupakan bank pelaksana pembiayaan rumah […]

Foto
Ismail Pohan

Ismail Pohan

Author

Kondisi pandemi Covid-19 yang hampir berlangsung selama setahun, sejak ditetapkan pemerintah pada Maret 2020 turut menekan angka pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR). Sektor properti yang digadang-gadang bisa terhindar dari krisis, nyatanya ikut terpukul. Padahal, sektor perumahan merupakan salah satu andalan pemerintah untuk menggeliatkan ekonomi secara nasional.

Bank Tabungan Negara (BTN) merupakan bank pelaksana pembiayaan rumah bersubsidi yang ditunjuk Kementerian PUPR. Sebagai badan usaha milik negara (BUMN) yang menerima penugasan dari pemerintah untuk menyalurkan KPR. BTN yang selama ini fokus di sektor perumahan termasuk yang terus berinovasi dalam menyediakan fasilitas pinjaman menarik bagi masyarakat. Dalam rangka rangka merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-71 pada 9 Februari 2021, BTN menawarkan KPR dengan bunga hanya sebesar 4,71 persen. Tidak hanya suku bunga rendah, BTN juga menawarkan promosi bebas biaya provisi, administrasi, dan proses dengan jangka waktu KPR maksimal 30 tahun.

Pelaksana Tugas Direktur Utama (Plt Dirut) BTN, Nixon LP Napitupulu, meyakini kondisi perekonomian pada 2021 bakal lebih baik dibandingkan tahun lalu. Karena itu, BTN menargetkan bisa menyalurkan KPR, khususnya rumah subsidi sebanyak 200 ribuan unit. Menurut Nixon, sektor perumahan merupakan salah satu penggulir ekonomi supaya bisa bergerak lagi. Nixon memprediksi, jika ada ratusan ribu rumah dibangun, otomatis bisa menciptakan ribuan lapangan kerja, dan ikut menggerakan ekonomi di masyarakat.

Nixon juga mengusung ambisi besar dengan menargetkan keuntungan sebanyak Rp 2,8 triliun pada 2021. Angka itu lebih besar jika dibandingkan 2020 di angka Rp 1,6 triliun. Meski begitu, Nixon optimistis target itu bisa tercapai. Hal lantaran saat pandemi Covid-19 saja, keuntungan BTN meningkat 600 persen dari Rp 209 miliar pada 2019. Dengan kondisi pada tahun ini diprediksi lebih baik, menurut Nixon, kredit yang disalurkan bisa lebih banyak dan terjadi percepatan recovery ekonomi akibat proses vaksinasi mulai berjalan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia