Korporasi

Penyaluran Kredit Ambles, NIM Bank Capital Tertekan ke Level Minus 4,29 Persen

  • PT Bank Capital Indonesia Tbk tengah mengalami penurunan kinerja keuangan pada semester I-2021.
Korporasi
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA - PT Bank Capital Indonesia Tbk tengah mengalami penurunan kinerja keuangan pada semester I-2021. Profitabilitas emiten bersandi BACA ini rontok pada paruh pertama tahun ini.

Hal ini tercermin dari net interest margin (NIM) BACA yang turun drastis dari 1,10% pada akhir 2020 menjadi minus 4,29% pada semester I-2021. Direktur Utama (Dirut) Bank Capital Wahyu Aji menjelaskan menurunnya NIM merupakan efek dari melemahnya intermediasi perseroan. 

“Nilai kredit yang menurun menyebabkan adanya penurunan NIM perseroan pada semester I-2021,” ungkap Wahyu dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 12 Oktober 2021.

Dari aspek intermediasi perbankan, penyaluran kredit perseroan tercatat melemah 34,01% year to date (ytd) menjadi Rp4,20 triliun dari semula Rp6,38 triliun pada akhir 2020.

Walhasil, laba bersih perseroan pada semester I-2021 anjlok 77,68% year on year (yoy) menjadi Rp11,60 miliar dari tahun lalu Rp51,98 miliar. Susutnya laba bersih BACA disumbang oleh tergerusnya pendapatan sebesar 40,45% yoy. 

Pada semester I-2021, pendapatan bunga yang diperoleh perseroan sebesar Rp460,42 miliar dari periode tahun lalu Rp773,23 miliar. Sementara itu, Wahyu memastikan mitigasi likuiditas bisa tetap terjaga meski ada penurunan kinerja keuangan. 

Wahyu bilang rasio alat likuid terhadap non core deposit (AL/NCD) perseroan cukup kokoh di angka 146,43%. Angka itu lebih tinggi dibandingkan threshold dari Bank Indonesia (BI) sebesar 50%.

“Pengelolaan risiko likuiditas oleh Bank Capital mengacu pada ketentuan regulator dan limit-limit internal yang telah ditetapkan melalui rapat Asset and Liabilities Committee (ALCO). Divisi Treasury bertanggung jawab dalam pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) dan pengelolaan kecukupan likuiditas dengan bantuan pemantauan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko,” jelas Wahyu.

Meski begitu, kerentanan likuiditas BACA masih bisa dilihat dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang turun drastis dari 60,55% pada akhir 2020 menjadi 20,17% pada semester I-2021. Capaian LDR ini berada di bawah threshold BI yang sebesar 78%.