Ilustrasi kredit perbankan. (Pixabay)
Nasional

Penyaluran Kredit Baru Kuartal III-2022 Ditaksir Tetap Tumbuh, Kredit Modal Kerja Paling Diburu

  • Walaupun pertumbuhan penyaluran kredit tetap terhitung positif, namun levelnya diperkirakan lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencatat SBT penyaluran kredit sebesar 96,9%.
Nasional
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Dari hasil survei perbankan, Bank Indonesia (BI) memperkirakan penyaluran kredit baru pada kuartal III-2022 akan tumbuh positif, dan kredit modal kerja masih menjadi prioritas utama.

Hasil survei perbankan BI merepresentasikan pertumbuhan positif penyaluran kredit baru pada kuartal II-2022, terlihat dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 96,9%, naik dari 64,8% pada kuartal sebelumnya.

Untuk diketahui, SBT adalah perkalian antara saldo bersih dan bobot masing-masing sektor ekonomi. Saldo bersih dihitung dengan mengurangkan persentase responden yang menjawab "naik" dengan persentase responden yang menjawab "turun". Hasil positif mengindikasikan ekspansi, sedangkan hasil negatif mengindikasikan kontraksi.

Pertumbuhan kredit baru terjadi untuk seluruh jenis kredit, dengan rincian kredit modal kerja 92%, kredit investasi 89,8%, dan kredit konsumsi 74%.

Secara sektoral, SBT pertumbuhan penyaluran kredit baru tertinggi tercatat pada sektor Pertanian, Perburuan, Kehutanan dengan SBT sebesar 75,1%, diikuti oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran dan sektor Perikanan dengan SBT masing-masing sebesar 68,8% dan 58,9%.

"Pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis penggunaan, tercermin dari nilai SBT yang tercatat positif," tulis BI dalam hasil survei perbankan kuartal II-2022, dikutip Rabu, 20 Juli 2022.

Proyeksi Penyaluran Kredit Baru Kuartal lll-2022

Pada triwulan III-2022, penyaluran kredit baru diprakirakan tetap terjaga tumbuh positif, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 95,7%.

Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru triwulan III-2022 adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi. 

Untuk jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit KPR menjadi prioritas utama, diikuti oleh kredit multiguna dan kendaraan bermotor.

Walaupun pertumbuhan penyaluran kredit masih positif, namun levelnya diperkirakan lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya yang mencatat SBT penyaluran kredit sebesar 96,9%.

Perkiraan pertumbuhan kredit baru yang sedikit melambat dibanding kuartal sebelumnya lantaran kebijakan penyaluran kredit pada kuartal III-2022 diproyeksikan akan sedikit lebih ketat.

Hal tersebut terindikasi dari indeks lending standard (ILS) kuartal III-2022 yang mencatat nilai positif sebesar 1,9% sementara indeks pada kuartal sebelumnya tercatat sebesar -0,3%.

Standar penyaluran kredit yang lebih ketat diperkirakan terjadi pada jenis kredit modal kerja, kredit konsumsi selain KPR, dan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Sementara berdasarkan sektor, penyaluran kredit baru pada kuartal III-2022 diprioritaskan pada sektor perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, dan perantara keuangan.