Penyaluran Kredit BCA Semakin Deras, tapi Pertumbuhan Laba Melambat
- Dari sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak meningkat 11,1% yoy menjadi Rp26,9 triliun pada semester pertama 2024.
Perbankan
JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA/BBCA) bersama entitas anak berhasil mencatat kenaikan total kredit sebesar 15,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp850 triliun per Juni 2024.
Pertumbuhan kredit ini berada di atas rata-rata industri perbankan nasional. Dari sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak meningkat 11,1% yoy menjadi Rp26,9 triliun pada semester pertama 2024.
Presiden Direktur BCA Jahja Setaatmadja, pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi pembiayaan yang berkualitas, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
Jika dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun sebelumnya, kredit BCA pada semester I-2023 tumbuh 9% yoy ke angka Rp735,9 triliun. Artinya, pada semester I tahun ini, BCA berhasil menggenjot penyaluran kredit lebih tinggi dengan pertumbuhan yang mencapai 15,5% yoy.
Sementara itu, untuk peningkatan laba bersih, pertumbuhannya pada semester I tahun ini melambat karena pada periode yang sama tahun sebelumnya, Perseroan mencatat kenaikan laba bersih sebesar 34% yoy.
- Smelter Diminta Impor Biji Nikel, Cegah Oversupply?
- Di Balik Saham GOTO yang Melesat 10 Persen Tinggalkan Level Gocap
- Gandeng Bank Mandiri, Garuda Indonesia (GIAA) Gelar Promo Diskon Tiket 80 Persen
Pertumbuhan Kredit di Berbagai Segmen
Jahja menyatakan bahwa kredit bisnis tumbuh secara solid, baik di segmen korporasi maupun UMKM. Peningkatan juga terjadi di segmen kredit konsumer, yang didorong oleh pelaksanaan BCA Expoversary 2024.
Event yang berlangsung selama dua bulan ini berhasil mengumpulkan total aplikasi KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB) sekitar Rp50 triliun.
"Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah, serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA dapat melalui paruh pertama 2024 dengan baik," ujar Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers paparan kinerja BCA semester I-2024 yang diselenggarakan secara virtual, Rabu, 24 Juli 2024.
Kredit korporasi mencatat pertumbuhan tertinggi per Juni 2024, naik 19,9% yoy menjadi Rp388,6 triliun. Kredit komersial tumbuh 7,9% yoy mencapai Rp127,8 triliun, sementara kredit UKM naik 12,7% yoy menjadi Rp114,4 triliun.
Portofolio kredit konsumer juga mengalami peningkatan 13,6% yoy menjadi Rp210,2 triliun, yang didorong oleh penyaluran KPR yang naik 10,8% yoy mencapai Rp126,9 triliun dan pertumbuhan KKB sebesar 18,4% yoy menjadi Rp62,1 triliun.
Outstanding pinjaman konsumer lainnya, yang sebagian besar berasal dari kartu kredit, naik 20,2% yoy mencapai Rp17,8 triliun.
Pembiayaan Sektor Berkelanjutan dan Kendaraan Listrik
Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, termasuk investasi pada obligasi hijau serta kredit dengan skema sustainability linked loans, tumbuh 9,3% yoy menjadi Rp198 triliun per Juni 2024, setara 23,2% dari total portofolio pembiayaan.
Jahja menyebutkan, dalam mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik, BCA telah menyalurkan pembiayaan untuk kendaraan bermotor listrik sekitar Rp1,5 triliun per Juni 2024, tumbuh dua kali lipat secara yoy.
BCA juga kembali menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha #KaMUKartini, yang memberikan kredit dengan bunga spesial mulai 3,21% per tahun untuk perempuan pengusaha. Penyaluran Kredit Multiguna Usaha #KaMUKartini meningkat 250% secara tahunan per Juni 2024.
Perbaikan Kualitas Pinjaman dan Peningkatan DPK
Pertumbuhan kredit yang solid diiringi dengan perbaikan kualitas pinjaman BCA. Rasio loan at risk (LAR) tercatat sebesar 6,4% pada semester pertama 2024, turun dari 9% pada periode yang sama tahun lalu.
Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) berada di angka 2,2%. Rasio pencadangan NPL dan LAR masing-masing berada pada level yang memadai, yaitu sebesar 190,2% dan 71,2%.
Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) meningkat 5% yoy menjadi Rp1.125 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi lebih dari 82% dari total DPK, tumbuh 5,8% mencapai Rp915 triliun.
Pertumbuhan CASA yang solid sejalan dengan total frekuensi transaksi BCA yang naik 21% yoy mencapai 17 miliar pada semester pertama 2024, meningkat empat kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Khusus di kanal digital, frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 14,8 miliar, naik 24% yoy.
- Profil Simon Ho, CFO Baru GOTO yang Gantikan Jacky Lo
- Rumah Putin Dijaga 7 Sistem Pertahanan Udara Pantsir
- Saham ADRO Nyaris Melesat 10 Persen dalam Sebulan, Berapa Targetnya?
Pendapatan Operasional dan Inovasi Layanan Digital
Seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan pendanaan yang solid, BCA berhasil mempertahankan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) pada semester pertama 2024 sebesar 7,9% yoy, mencapai Rp39,9 triliun.
Pendapatan selain bunga naik 12,1% yoy menjadi Rp12,4 triliun. Total pendapatan operasional meningkat 8,9% yoy menjadi Rp52,4 triliun. Peningkatan kualitas aset diikuti dengan penurunan biaya provisi BCA hingga 6,8% yoy.
Program Apresiasi Nasabah dan Inisiatif Sosial
Sebagai bentuk apresiasi bagi nasabah, BCA menghadirkan program Gebyar Hadiah BCA yang bertabur hadiah seperti Vespa LX I Get 125 hingga Mobil Mercedes Benz, yang berlangsung dari 1 Mei hingga 31 Agustus 2024.
Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Bakti BCA menggelar rangkaian kuliah umum bertajuk "BCA Berbagi Ilmu" yang diselenggarakan di lima universitas negeri di Indonesia. Jajaran Direksi BCA hadir langsung memberikan kuliah umum bagi lebih dari 3.300 mahasiswa.
Program BCA Berbagi Ilmu dilengkapi dengan kegiatan student banking tour ke sejumlah kantor cabang BCA, serta pelatihan merias dan sertifikasi profesi Makeup Artist bagi Sahabat Disabilitas.
Jahja menyampaikan pula bahwa Bakti BCA juga mendukung revitalisasi kebun kelompok tani kopi Cikoneng, Bogor, seluas 10 hektare untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani kopi dengan standar internasional.
Selain itu, Bakti BCA kembali menyelenggarakan workshop sertifikat halal gratis dengan target 2.000 peserta UMKM, naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Di sektor kesehatan, Bakti BCA menjadi funding partner senilai US$1 juta untuk mendukung BKKBN dan USAID dalam program Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia.
Program ini dilaksanakan pada delapan kabupaten di penjuru Indonesia, dan akan diteruskan secara berkelanjutan. Bakti BCA juga berkolaborasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam penyelenggaraan donor darah yang mengumpulkan 411 kantong darah.