<p>Gedung Bank Danamon. / Danamon.co.id</p>
Korporasi

Penyaluran Kredit Capai Rekor Tertinggi, Laba Bersih Bank Danamon (BDMN) Melesat 110 Persen

  • Bank Danamon pada 2022 mencatat penyaluran kredit yang mencapai Rp146,7 triliun dengan peningkatan 12% yoy.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Laba bersih konsolidasi PT Bank Danamon Tbk (BDMN) melesat hingga 110% secara tahunan atau year-on-year (yoy),  didorong oleh penyaluran kredit perseroan yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra dalam acara Paparan Kinerja Keuangan Danamon Tahun Fiskal 2022 yang diselenggarakan secara virtual, Rabu, 15 Februari 2023.

Dikatakan oleh Muljono, pada tahun 2022, Bank Danamon mencatat laba bersih konsolidasi setelah pajak sebesar Rp3,3 triliun.

Pencapaian tersebut didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih, penurunan biaya kredit, dan penyaluran kredit yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah Bank Danamon.

Marjin bunga bersih meningkat sebesar 30 basis poin dan berada di level 8% karena didukung oleh meningkatnya komposisi pendanaan.

Sementara itu, biaya kredit atau cost of credit berkurang 200 basis poin dari tahun lalu menjadi 2,4%. Kemudian, Bank Danamon pada 2022 mencatat penyaluran kredit yang mencapai Rp146,7 triliun dengan peningkatan 12% yoy.

"Total kredit mencapai Rp146,7 triliun atau naik sebesar 12 persen dibandingkan dengan tahun lalu, tertinggi sepanjang sejarah Danamon," ujar Muljono.

Muljono menjelaskan, pertumbuhan ini didukung oleh kredit perbankan komersial dan institusi keuangan serta kredit konsumer yang tumbuh 18% dibandingkan dengan tahun 2021.

Tidak hanya itu, capaian kinerja kredit Danamon juga turut didukung oleh PT Adira Multi Finance Tbk (ADMF) selaku anak usaha perseroan yang mencatat peningkatan kredit sebesar 22%.

Pada 2022, dana murah atau current account saving account (CASA) Bank Danamon mengalami pertumbuhan 12% yoy ke angka Rp81,3 triliun dan meningkatkan rasionya menjadi 63,9% terhadap total dana pihak ketiga (DPK).

Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) Bank Danamon berkurang sebanyak 10 basis poin ke 2,6% dengan NPL Coverage Ratio sebesar 231,8%, terbesar dalam sejarah Bank Danamon.

"Rasio loan at risk (LAR), termasuk restrukturisasi COVID under tolerancy, telah turun sebanyak 340 basis poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu di angka 12,6%," kata Muljono.

Kemudian, rasio intermediasi makroprudensial mengalami peningkatan ke level 92,1% sementara rasio kewajiban penyedia modal minimum (KPMM) konsoidasian berada di posisi 26,3%.