<p>Ilustrasi Trading Bitcoin / Pixabay.com</p>

Penyebab Harga Bitcoin Anjlok Nyaris Rp200 Juta dalam Semalam

  • Penurunan bitcoin setara Rp186,9 juta tersebut membawa kerugiannya menjadi lebih dari seperlima dari rekor tertinggi pada level US$58.354 setara Rp816,9 juta yang dicapai pada Minggu, 21 Februari 2021.

Dewi Aminatuz Zuhriyah

JAKARTA – Harga mata uang kripto bitcoin anjlok nyaris Rp200 juta sebesar 17% pada Selasa 23 Februari 2021. Penurunan terjadi karena sebagian besar investor merasa panik dengan kenaikan mata uang crypto tersebut sehingga memicu aksi jual di seluruh pasar cryptocurrency.

Mengutip Reuters, Selasa 23 Februari 2021, mata uang crypto terbesar di dunia itu mengalami penurunan harian terbesar dalam sebulan, yaitu ke level US$45.000 setara Rp630 juta (kurs Rp14.000 per dolar AS). Penurunan bitcoin setara Rp186,9 juta tersebut membawa kerugiannya menjadi lebih dari seperlima dari rekor tertinggi pada level US$58.354 setara Rp816,9 juta yang dicapai pada Minggu, 21 Februari 2021.

Analis pasar senior OANDA, Craig Erlam mengatakan, kenaikan harga bitcoin yang sangat tinggi justru menjadi bumerang bagi mata uang tersebut. “Jenis aksi [beli] yang kami lihat tidak berkelanjutan dan hanya mengundang kemunduran seperti ini,” kata Craig.

Selain bitcoin, mata uang kripto lainnya yang mengalami penurunan harga yaitu ether. Berdasarkan kapitalisasi pasar yang bergerak seiring bitcoin, ether juga turun ke level US$1.410 atau 30% dari rekor puncak pekan lalu.

Pasar cryptocurrency telah berlangsung panas pada tahun ini. Pasalnya, pengelola uang besar dan perusahaan mulai menganggap serius dan berinvestasi besar-besaran di mata uang kripto. Dampaknya, aksi ini mendorong kepercayaan di antara spekulan kecil.

Adapun sebelumnya, Senin 22 Februari 2021, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan bahwa bitcoin sangat tidak efisien dalam melakukan transaksi dan merupakan aset yang sangat spekulatif. (SKO)