Penyebab Laba Kuartal I-2024 Temas (TMAS) Melorot 43 Persen
- Penurunan pendapatan jasa TMAS dari Rp1,11 triliun pada kuartal I-2023 menjadi Rp1,07 triliun pada kuartal I-2024 memicu penurunan laba perseroan.
Korporasi
JAKARTA – PT Temas Tbk (TMAS) yang bergerak di bidang logistik pelayaran ini telah melaporkan kinerja keuangan kuartal I-2024 dengan pencapaian laba bersih dan pendapatan jasa yang kurang moncer.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Maret 2024 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 29 April 2024, emiten bersandikan TMAS berhasil meraup laba bersih sepanjang tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp147 miliar.
Namun, raihan laba kuartal I-2024 tersebut melorot 43,33% secara tahunan dibandingkan perolehan laba kuartal I-2023 yang mencapai Rp259,41 miliar. Bahkan, perolehan laba TMAS sepanjang tiga bulan pertama tahun ini juga jauh melorot dibandingkan kuartal I-2022 senilai Rp341 miliar.
- Sri Mulyani Pastikan Kasus Hibah SLB Tertahan di Bea Cukai Selesai Hari Ini
- Saham BRPT hingga GOTO Top Gainers LQ45 Saat IHSG Sesi I Melesat
- Ukraina Akui Situasi di Garis Depan Memburuk
Alhasil, laba per saham TMAS turun menjadi sebesar Rp3 per akhir 31 Maret 2024, dari Rp5 pada periode sama tahun sebelumnya. Pertanyaannya, apa yang membuat penurunan laba emiten yang bergerak di industri pelayara itu?
Penurunan pendapatan jasa TMAS dari Rp1,11 triliun pada kuartal I-2023 menjadi Rp1,07 triliun pada kuartal I-2024 memicu penurunan laba perseroan. Selain itu, beban jasa yang dicatatkan oleh perseroan juga meningkat secara signifikan dari Rp775,60 miliar menjadi Rp835,05 miliar.
Alhasil laba bruto TMAS anjlok menjadi Rp238,53 miliar per kuartal I-2024. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya emiten yang menggunakan logo warna kuning sukses mencetak laba bruto sebesar Rp340,14 miliar.
Meski begitu, dari sundut pandang neraca keuangan TMAS per 31 Maret 2024 berhasil menunjukkan perbaikan salah satunya jumlah aset mencapai level Rp4,11 triliun. Angka ini meningkat tipis dari periode 31 Desember 2023 yang mencatatkan aset Rp4,06 triliun.
Selain itu, liabilitas TMAS per 31 Maret 2024 mencapai angka Rp1,39 triliun. Jumlah kewajiban tersebut menurun dari posisi 31 Desember 2023 dengan total liabilitas di level Rp1,48 triliun.
Selain aset dan liabilitas yang mengalami perbaikan, jumlah ekuitas atau modal TMAS per 31 Maret 2024 berada di angka Rp2,71 triliun. Angka tersebut meningkat dari posisi 31 Desember 2023 dengan jumlah ekuitas Rp2,58 triliun.
Dari lantai bursa, saham TMAS pada penutupan perdagangan sesi pertama Senin, 29 April 2024, diparkir di level stagnan Rp147 per saham. Namun, sepanjang tahun ini, saham TMAS telah tertekan sebesar 9,26%.
Anggarkan Capex
Sebelumnya, untuk mengarungi tahun ini, TMAS telah menganggarkan belanja modal capital expenditure (capex) sebesar Rp1,3 triliun. Sejumlah dana ini bakal digunakan perseroan untuk menunjang keperluan bisnis pelayaran.
Direktur Utama TMAS Faty Khusumo mengatakan, alokasi capex akan digunakan untuk peremajaan kapal serta sarana penunjang untuk mendukung ekspansi bisnis dan anak usaha perseroan tersebut.
"Di awal kami anggarkan capex Rp1,3 triliun untuk mendukung bisnis kami dan anak perusahaan termasuk peremajaan pasar," katanya dalam Pubex di Kantor TMAS pada Rabu, 27 Maret 2024.
Ke depannnya sepanjang 2024, Temas juga mendorong pengembangan kegiatan pelabuhan di daerah-daerah, menambah peralatan dan memaksimalkan aset yang ada untuk menambah pendapatan.
Pengembangan bisnis baru berhubungan dengan dekarbonisasi tengah di jajaki melalui PT Temas Energy yang didirikan untuk berpartisipasi dalam bisnis di bidang energi dan distribusi energi.