perusahaan-tambang-petrosea-raih-kontrak-senilai-rp27-triliun.jpg
Korporasi

Penyebab Laba Petrosea (PTRO) Kuartal I-2024 Anjlok 94 Persen

  • Meskipun pendapatan PT Petrosea Tbk (PTRO) meningkat, beban pokok perseroan juga naik tajam menjadi US$140,96 juta atau sekitar Rp2,23 triliun.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Emiten kontraktor tambang PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan penurunan signifikan sebesar 94,48% dalam laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, turun menjadi US$163.000 atau sekitar Rp2,58 miliar selama kuartal I-2024. (Kurs Jisdor Rp15.873 per satu Dolar).

Berdasarkan laporan keuangan yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin, 29 April 2024, emiten bersandikan PTRO mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 21,87%, meningkat menjadi US$156,25 juta atau sekitar Rp2,48 triliun selama kuartal I-2024. 

Dengan demikian, seiring anjloknya laba bersih, pendapatan PTRO selama tiga bulan pertama tahun ini mengalami peningkatan dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar US$128,20 juta pada kuartal I-2023.

Lebih rinci, pendapatan PTRO terdiri dari beberapa segmen, yakni penjualan batu bara sebesar US$5,74 juta, konstruksi dan rekayasa sebesar US$73,88 juta, penambangan sebesar US$65,37 juta, dan jasa sebesar US$10,57 juta. 

Meskipun pendapatan meningkat, beban pokok juga naik tajam menjadi US$140,96 juta atau sekitar Rp2,23 triliun. Jumlah mengalami kenaikan 26,43% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$111,48 juta.

Sebagai hasilnya, laba kotor turun menjadi US$15,28 juta atau sekitar Rp242,66 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$16,71 juta. PTRO juga mencatatkan peningkatan beban pajak final, beban keuangan, dan rugi penghasilan komprehensif.

Akibatnya, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun drastis menjadi US$163.000 atau sekitar Rp2,58 miliar. Laba tersebut mengalami penurunan sebesar 94,48% dari periode tahun sebelumnya yang mencapai US$2,95 juta.

Dari sudut pandang neraca keuangan per 31 Maret 2024, PTRO mencatatkan total liabilitas sebesar US$476,11 juta, yang lebih rendah dari posisi akhir 2023 sebesar US$492,31 juta. Rinciannya adalah liabilitas jangka panjang sebesar US$204,21 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$271,90 juta. 

Sementara itu, jumlah ekuitas tercatat sebesar US$234,50 juta, lebih rendah dari akhir Desember 2023 yang mencapai US$235,63 juta. Adapun total aset PTRO tercatat menjadi US$710,62 juta per Maret 2024.