Bendera Rusia, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Ukraina
Dunia

Penyediaan Biji-Bijian dan Pupuk Rusia ke Negara Afrika jadi Perhatian

  • Para pejabat bantuan mengatakan sekitar 60 juta orang masih mengalami ketidakamanan pangan di tujuh negara di Afrika Timur dan khawatir tentang dampak pukulan lebih lanjut.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) menyoroti upaya Washington untuk memfasilitasi ekspor biji-bijian dan pupuk dari Rusia selama kunjungan ke Kenya serta Somalia.

AS ingin memastikan keluarnya Moskow dari perjanjian biji-bijian Laut Hitam tidak merugikan negara-negara Afrika. Dikutip dari Reuters, Selasa 25 Juli 2023, Brian Nelson, wakil sekretaris Departemen Keuangan untuk terorisme dan intelijen keuangan AS, berkunjung ke sejumlah negara Afrika awal pekan ini. 

Kunjungan itu hampir bersamaan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang tengah bersiap menyambut para pemimpin Afrika di St. Petersburg pada Kamis-Jumat 27-28 Juli 2023. Rusia menjanjikan bantuan biji-bijian mereka secara gratis untuk menggantikan biji-bijian Ukraina.

Kunjungan kedua Brian Nelson ke Afrika sebagai wakil sekretaris dan kunjungan pertamanya ke wilayah Afrika Timur berlangsung setelah beberapa pejabat senior pemerintahan Biden mengunjungi benua tersebut tahun ini. Hal ini terjadi setelah Presiden Joe Biden berjanji pada bulan Desember 2023 bahwa AS akan sepenuhnya mendukung masa depan Afrika

Kesepakatan Biji-Bijian Laut Hitam

Rusia keluar dari perjanjian yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam pekan lalu. Mereka beralasan bahwa tuntutan untuk meningkatkan ekspor makanan dan pupuknya sendiri belum terpenuhi.Padahal, biji-bijian Ukraina tidak mencukupi bagi negara-negara miskin di bawah perjanjian Laut Hitam.

Sejak Rusia keluar dari perjanjian tersebut dan mulai menyerang pelabuhan ekspor makanan Ukraina di Laut Hitam dan Sungai Danube, harga berjangka gandum dan jagung global telah melonjak tajam.

Perjanjian biji-bijian Laut Hitam ini dimediasi oleh PBB dan Turki setahun yang lalu untuk mengatasi krisis pangan global yang memburuk akibat invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Ukraina dan Rusia keduanya merupakan eksportir biji-bijian utama.

Somalia menerima 84.000 ton gandum dari Ukraina, meningkat dari 31.000 ton pada tahun 2021, menurut data perdagangan PBB. Para donor meningkatkan bantuan untuk mencegah kelaparan yang mengancam di daerah tertentu.

Kelaparan di sebagian wilayah Afrika berhasil dihindari tahun ini karena musim hujan, yang diproyeksikan akan gagal selama lima tahun berturut-turut, melebihi harapan. Namun, para pejabat bantuan mengatakan sekitar 60 juta orang masih mengalami ketidakamanan pangan di tujuh negara di Afrika Timur dan khawatir tentang dampak pukulan lebih lanjut.

Sementara ekspor makanan dan pupuk dari Rusia tidak terkena sanksi tajam dari negara-negara Barat. Meski demikian, Moskow mengatakan pembatasan pembayaran, logistik, dan asuransi telah menjadi hambatan dalam pengiriman. Negara-negara Afrika sebagian besar tetap netral dalam perang di Ukraina.