<p>Nampak sejumlah penikmat serta pelaku usaha kopi saling berinteraksi dalam acara Kopi Craft Indonesia yang berlangsung Sumarecon Mal Serpong, Sabu 5 Juni 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Industri

Penyerapan Produk Dalam Negeri Ditarget Tembus Rp400 Triliun

  • Pemerintah menargetkan penyerapan produk dalam negeri pada tahun ini bisa mencapai Rp400 triliun.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Pemerintah menargetkan penyerapan produk dalam negeri pada tahun ini bisa mencapai Rp400 triliun.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih mengungkapkan, penyerapan anggaran untuk belanja barang dan jasa produksi dalam negeri perlu dioptimalkan.

“Strateginya bisa dijalankan melalui program e-Katalog, e-tendering, dan toko daring,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa, 13 Juli 2021.

Di samping itu, pelaku IKM juga didorong untuk memantau setiap produk yang ada di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Gati bilang, saat ini terdapat 475 IKM yang memiliki akun di market place dan terhubung dengan aplikasi Bela Pengadaan milik LKPP. Namun, dari seluruh produk IKM tersebut, penyerapan produk baru menyasar 39% atau sebanyak 188 IKM.

Di aplikasi Bela Pengadaan sendiri baru ada enam kategori, yakni angkutan, makanan, kurir, alat tulis kantor, souvenir dan furnitur. Gati berharap, pihaknya dapat segera memperluas kategori baru, seperti alat kesehatan.

Di Indonesia, jumlah IKM saat ini sebanyak 4,4 juta unit atau 99,7% dari total industri. Adapun jumlah tenaga kerja di sektor tersebut mencapai 10,3 juta orang.

Gati mengaku Kemenperin terus memfasilitasi IKM untuk berpartisipasi dalam pengadaan melalui program e-Smart IKM dengan menggandeng beberapa marketplace.

Melalui program e-Smart IKM, jelasnya, para peserta yang terpilih akan memiliki akses digital ke market place global dan mendapat pendampingan dari para ahli.

IKM tersebut juga ditampilkan dalam katalog online di laman esmartikm.id dan ikut serta dalam kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas desain dan kemasan produk IKM, Ditjen IKMA juga membuka platform e-Kemasan atau Klinik DesainMerek dan Kemasan (KDMK) yang bisa diakses secara online. (LRD)