<p>Bank BTPN. / Btpn.com</p>
Industri

Per Juni 2020, BTPN Raih Laba Rp1,07 Triliun

  • JAKARTA – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp1,07 triliun per Juni 2020. Laba tersebut naik 25,2% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun lalu Rp0,8 triliun. Sementara itu, pendapatan bunga perseroan turun 8,9% (yoy) dari Rp7,3 triliun pada Juni […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp1,07 triliun per Juni 2020.

Laba tersebut naik 25,2% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun lalu Rp0,8 triliun.

Sementara itu, pendapatan bunga perseroan turun 8,9% (yoy) dari Rp7,3 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp6,7 triliun pada periode ini. Pendapatan tersebut diikuti oleh penurunan beban bunga sebesar 31,1% (yoy) menjadi Rp3,02 triliun, dari yang semula Rp3,96 triliun pada Juni tahun lalu.

Per Juni 2020, BTPN juga berhasil menyalurkan kredit senilai Rp141,7 triliun, naik 6,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp132,7 triliun.

“Di tengah situasi yang menantang, kami bersyukur mampu menjaga fundamental bank disertasi dengan portofolio kredit yang sehat sehingga dampak pandemi dapat diminimalisasi,” ungkap Direktur Utama BTPN Ongki Wanadjati Dana dalam siaran tertulis yang dikutip TrenAsia, Kamis, 30 Juli 2020.

Adapun rasio kredit bermasalah alias NPL gross masih tumbuh rendah sebesar 1,08%, jauh dari rata-rata NPL perbankang 2,89% pada April 2020.

Likuiditas BTPN juga masih terjaga, tercermin dari dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 15,7% (yoy) sebesar Rp91,9 triliun. Pertumbuhan tersebut cukup tinggi jika dibandingkan dengan penghimpunan DPK tahun 2019 periode yang sama sebesar Rp77,4 triliun.

Di samping itu, kepercayaan nasabah juga dapat dilihat dari loan to deposit ratio (LDR) sebesar 154,17% dan net stable funding ratio (NSFR) sebesar 112,51% per Juni 2020.

“Kinerja yang relatif baik pada pertengahan tahun 2020 membuat kami semakin termotivasi untuk lebih baik dalam melayani jutaan masyarakat Indonesia,” tutur Ongki.