Calon pembeli melihat produk keramik yang dijual di kios kerajinan keramik kawasan Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Rabu, 15 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

Peralatan Makan Keramik Indonesia Rambah Ritel Amerika Latin

  • Sodimac merupakan jaringan ritel modern yang yang berada di sejumlah negara di antaranya berlokasi di Chile, Argentina, Kolombia, Peru, Meksiko, Uruguay, dan Brasil.
Industri
Rizanatul Fitri

Rizanatul Fitri

Author

JAKARTA – Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Santiago Indah Fajarwati Bachter menyatakan pihaknya menginisiasi dan memfasilitasi pertemuan bisnis antara PT Sango Ceramics Indonesia dan jaringan supermarket di Amerika Latin Sodimac. 

Hal itu terkait ekspor peralatan makan keramik ke ritel Sodimac senilai US$96.873 atau setara Rp1,5 miliar. Pada Agustus 2023, produk tersebut telah hadir di gerai jaringan Sodimac.

“Salah satu jaringan ritel modern khusus produk perlengkapan rumah Sodimac telah mengimpor peralatan makan keramik Indonesia setelah sejumlah pertemuan bisnis selama dua tahun terakhir,” ujar Indah, dikutip Jumat 25 Agustus 2023. 

Menurut dia, produk tersebut telah hadir di rak gerai Sodimac bulan ini. Hal ini juga menandakan perjanjian dagang Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) terutilisasi dengan baik. "Hal itu lewat eliminasi tarif untuk produk peralatan makan keramik," jelas Indah.

Sodimac merupakan jaringan ritel modern yang yang berada di sejumlah negara di antaranya berlokasi di Chile, Argentina, Kolombia, Peru, Meksiko, Uruguay, dan Brasil. Indah menyatakan peralatan makan keramik nantinya akan dipasarkan di negara-negara tersebut. 

Hal ini merupakan kesempatan untuk mempromsikan kualitas produk Indonesia di kawasan Amerika Latin. “Masuknya produk Indonesia pada segmen peralatan makan di Chile yang dipasarkan melalui Sodimac merupakan suatu langkah besar. Sebab Sodimac menerapkan sejumlah kriteria ketat bagi para pemasoknya,” ujar Indah. 

Kriteria pertama yakni kemampuan produksi yang mumpuni sehingga dapat menjalin kerja sama untuk jangka panjang. Kedua, berorientasi pada rantai pasok yang lebih ramah lingkungan serta memperhatikan kesejahteraan sosial.

Menurutnya, Sodimac telah melakukan sejumlah langkah mitigasi sebelum memutuskan untuk berbisnis dengan Sango. Hal ini menunjukkan produk Indonesia memiliki kapasitas dan kualitas yang unggul hingga timbul kepercayaan Sodimac untuk mengimpor dari Sango.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia dengan Chile pada 2022 membukukan nilai US$584 juta atau sekitar Rp8,9 triliun. Nilai tersebut naik 37,5% dari total perdagangan 2021 senilai US$424,6 juta atau sekitar Rp6,4 triliun. 

Pada periode Januari hingga Mei 2023, Indonesia telah mencatatkan surplus perdagangan dengan Chile US$30,9 juta atau setara Rp472 miliar. Tren peningkatan total nilai perdagangan dalam lima tahun terakhir (2017--2021) tercatat 7,9%. 

Kabar baiknya, tren positif ini diperkirakan akan terus berlanjut terlebih dengan didukung adanya perjanjian dagang IC-CEPA.