logo
Presiden China, Xi Jinping
Dunia

Perang Berlanjut, Giliran China Hantam AS dengan Tarif 125 Persen

  • Presiden China Xi Jinping mengatakan China dan Uni Eropa harus bersatu dalam membela globalisasi dan menentang tindakan intimidasi sepihak.

Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA- Ekskalasi perang tarif China-Amerika Serikat (AS)  terus naik. Kini giliran Beijing menaikkan tarif impornya  atas barang dari Amerika menjadi 125%.

Kenaikan yang diambil Jumat 11 April 2025 ini merupakan balasan terhadap keputusan Trump  untuk menaikkan bea masuk barang-barang Cina hingga 145%.

Namun Beijing mengindikasikan bahwa ini akan menjadi kali terakhir mereka menyamai AS, jika Trump menaikkan tarifnya lebih tinggi lagi. "Bahkan jika Amerika terus mengenakan tarif yang lebih tinggi lagi, tarif itu tidak akan lagi memiliki signifikansi ekonomi dan akan menjadi bahan tertawaan dalam sejarah ekonomi dunia," kata Kementerian Keuangan China dalam sebuah pernyataan.

"Jika AS terus memainkan permainan angka dengan tarif, China tidak akan menanggapi."

Di bagian lain Presiden China Xi Jinping mengatakan China dan Uni Eropa harus bersatu dalam membela globalisasi dan menentang tindakan intimidasi sepihak. Ini adalah sindiran yang jelas terhadap kebijakan tarif Trump. Hal itu disampaikan Xi saat bertemu dengan perdana menteri Spanyol pada Jumat.

Xi, dalam komentar publik pertamanya mengenai isu tersebut sejak Trump meluncurkan serangan tarifnya minggu lalu, mengatakan bahwa tidak akan ada pemenang dalam perang dagang apa pun. Dia juga ia mengatakan bahwa UE memiliki peran kunci untuk dimainkan dalam memastikan stabilitas ekonomi global.

Pedro Sanchez dari Spanyol mengatakan China dan Amerika Serikat perlu mengadakan pembicaraan untuk meredakan situasi. Dia juga menyerukan hubungan yang lebih seimbang antara Beijing dan 27 negara anggota Uni Eropa, yang memiliki masalah perdagangannya sendiri dengan Tiongkok.

"China dan Uni Eropa harus memenuhi tanggung jawab internasional mereka, bersama-sama menjaga tren globalisasi ekonomi dan lingkungan perdagangan internasional, dan bersama-sama menentang tindakan intimidasi sepihak," kata Xi.

Dalam pembicaraannya dengan Sanchez, Xi membicarakan kemampuan China dan Uni Eropa, masing-masing ekonomi terbesar kedua dan ketiga di dunia, untuk melawan tarif Trump. "Tidak ada pemenang dalam perang tarif," kata Xi, tanpa secara eksplisit menyebut Trump atau Amerika Serikat, yang mendorong pemimpin Spanyol itu untuk mengatakan: "Perang dagang tidaklah baik - dunia membutuhkan China dan AS untuk berunding."

Perjalanan Sanchez ke Beijing, yang ketiga dalam beberapa tahun, bertujuan untuk  menjalin hubungan ekonomi dan politik yang lebih erat dengan China di tengah dampak global dari kebijakan tarif  Trump  , berupaya menempatkan Spanyol sebagai perantara antara China dan UE dan untuk menarik lebih banyak investasi China.