Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang melakukan uji sampel makanan di Modern Town Market, Kota Tangerang , Selasa 23 November 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Perang Rusia-Ukraina Bisa Picu Krisis Pangan Global, Ini Strategi KADIN

  • Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid menilai, konflik geopolitik Rusia dan Ukraina bisa mengakibatkan munculnya krisis global di tengah pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19
Nasional
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid menilai, konflik geopolitik Rusia dan Ukraina bisa mengakibatkan munculnya krisis global di tengah pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. 

Tak hanya itu, konflik politik juga telah berimbas dan menyebabkan terjadinya krisis pangan global. Kelangkaan beberapa komoditas bahan pangan seperti kedelai dan gandum, berkurangnya pasokan dan produksi bahan pangan dibeberapa negara akibat kemarau panjang, ditambah lagi dengan kelangkaan pasokan minyak akibat perang, menyebabkan inflasi global - ditandai dengan kenaikan harga barang dan jasa secara umum. 

“Inflasi yang tinggi dapat melemahkan daya beli masyarakat dan dampaknya paling dirasakan oleh masyrakat yang kurang mampu dan berpotensi menyebabkan krisis sosial, peningkatan angka kemiskinan, dan kesenjangan sosial yang semakin melebar,” kata Arsjad dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, 15 Mei 2022. 

Seperti diketahui, proteksi bahan pangan masing-masing negara sudah mulai dilakukan, tidak ada lagi slogan pro-ekspor untuk bahan pangan. Menurut Arsjad, fenomena ini dikhawatirkan akan berdampak sistemik baik berupa krisis sosial maupun politik.

“KADIN Indonesia akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam upaya pencegahan dan meminimalisir krisis pangan, sehingga tidak berdampak menjadi krisis sosial, yang kemudian bisa menjadi krisis politik dalam negeri,” kata Arsjad. 

Untuk mengantisipasi hal itu, Arsjad menambahkan, KADIN memiliki sebuah program pendampingan UMKM dengan skema close loop yang ditujukan untuk membina para petani. Serta menciptakan kerja sama antara perusahaan besar maupun kecil dengan para petani di Indonesia. 

Harapannya, program iklusif close loop ini dapat meningkatkan ketangguhan petani di Indonesia di tengah tantangan inflasi dan perubahan iklim. 

“Walaupun dampak inflasi di Indonesia relatif kecil dibanding dengan inflasi global dan di negara lain, Indonesia harus bersiap diri dan mengantisipasi terhadap imbas inflasi global.”