Perang Ukraina: Korea Utara Jajaki Penyediaan Senjata untuk Rusia
- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berencana melakukan perjalanan ke Rusia bulan ini untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Pertemuan tersebut akan membahas kemungkinan penyediaan senjata kepada Moskow untuk perang di Ukraina.
Dunia
JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berencana melakukan perjalanan ke Rusia bulan ini untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Pertemuan tersebut akan membahas kemungkinan penyediaan senjata kepada Moskow untuk perang di Ukraina.
Hal itu setelah Rusia mengatakan sedang mencari hubungan militer yang lebih erat dengan Korea Utara, dikutip dari The New York Times. Dalam perjalanan langka ke luar negeri, Kim akan melakukan perjalanan dari Pyongyang, mungkin dengan kereta lapis baja, ke Vladivostok, di Pantai Pasifik Rusia, di mana dia akan bertemu Putin.
Ketika berada di Vladivostok, sebuah kota pelabuhan yang tidak jauh dari Korea Utara, kedua pemimpin akan membahas rencana Kim untuk mengirimkan peluru artileri dan peluru antitank kepada Rusia sebagai imbalan untuk teknologi canggih Moskow dalam satelit dan kapal selam tenaga nuklir.
- Leganya Prayogo Pangestu: Dua IUP Tambang Batal Dicabut, Kapitalisasi Pasar CUAN Tembus Rp23 Triliun
- Harga dan Lokasi Penukaran Tiket FIFA Matchday Timnas Indonesia Vs Turkmenistan di Surabaya
- Dijual 7 September, Harga Tiket Termurah Konser iKON di Tennis Indoor Senayan Rp1,6 Juta
Pada saat Amerika Serikat menyatakan kekhawatiran tentang meningkatnya hubungan militer antara kedua negara tersebut, berita tentang rencana kunjungan Kim muncul setelah Rusia sedang mendiskusikan pelaksanaan latihan militer bersama Korea Utara.
“Mengapa tidak, mereka adalah tetangga kita. Ada pepatah Rusia lama, Anda tidak memilih tetangga Anda dan lebih baik hidup dengan tetangga dalam perdamaian dan harmoni,” kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, yang dikutip agen berita Interfax.
Ketika ditanya tentang kemungkinan latihan bersama antara kedua negara tersebut, dia mengatakan hal tersebut sedang dibahas. Agen berita Korea Selatan, Yonhap, sebelumnya mengatakan bahwa Shoigu, yang mengunjungi Pyongyang pada bulan Juli, telah mengusulkan kepada Kim agar negara mereka mengadakan latihan angkatan laut bersama dengan China.
Sekutu Perang Dingin
Kremlin mengumumkan pekan lalu bahwa Moskow berencana memperdalam “hubungan saling menghormati” dengan Pyongyang. Diketahui, Korut adalah salah satu sekutu dekatnya selama Perang Dingin dan satu dari sedikit negara yang mendukung aneksasi yang diumumkan Rusia terhadap sebagian wilayah Ukraina pada tahun 2022.
The New York Times melaporkan Kim mungkin bisa pergi ke Moskow, meskipun itu belum pasti. Ayah Kim, Kim Jong Il yang tertutup yang terkenal menghindari pesawat dan bepergian dengan kereta lapis baja saja, terakhir mengunjungi Rusia hanya beberapa bulan sebelum kematiannya pada tahun 2011.
Shoigu mengunjungi Korea Utara untuk peringatan ulang tahun ke-70 berakhirnya Perang Korea pada bulan Juli, yang dirayakan di Korea Utara sebagai "Hari Kemenangan". Pekan lalu, Amerika Serikat mengungkapkan kekhawatiran bahwa negosiasi senjata antara Rusia dan Korea Utara sedang berlangsung aktif,/d
Shoigu sendiri mencoba meyakinkan Pyongyang selama kunjungannya untuk menjual amunisi artileri kepada Rusia. Akhir pekan lalu, duta besar Rusia untuk Korea Utara Alexander Matsegora mengaku tidak mengetahui rencana Korea Utara untuk berpartisipasi dalam latihan militer trilateral dengan China dan Rusia.
Namun menurut pendapatnya, hal tersebut pantas terjadi mengingat latihan yang dipimpin oleh AS di wilayah tersebut. Rusia dan Korea Utara baru-baru ini menyatakan keinginan untuk mempererat hubungan militer. Namun Korea Utara telah membantah melakukan “perdagangan senjata” dengan Rusia.
Amerika Serikat baru-baru ini menjatuhkan sanksi terhadap tiga entitas yang dituduh terkait dengan kesepakatan senjata antara Korea Utara dan Rusia. Korea Utara telah melakukan enam uji coba nuklir sejak 2006 dan telah menguji berbagai rudal selama beberapa tahun terakhir.