<p>virus HIV/ AIDS, Sumber: rumahcemara.or.id</p>
Nasional

Perangi Penyakit Menular, Global Fund to Fight AIDS Sumbag Rp4,82 Miliar ke Indonesia

  • Dana yang dialokasikan akan dikelola secara kolaboratif, sebesar US$211,1 juta atau sekitar Rp3,29 miliar diarahkan ke Kementerian Kesehatan untuk memperkuat implementasi program kesehatan yang kuat.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Guna menanggulangi HIV, tuberkulosis (TB), malaria, dan memperkuat infrastruktur kesehatan Indonesia, Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis, and Malaria (GFATM) akan menyumbangkan dana sebesar US$309 juta atau sekitar Rp4,82 miliar (kurs Rp15.600). 

Dana untuk mendukung program kesehatan negara dari tahun 2024 hingga 2026. Komitmen ini menegaskan upaya kolaboratif dalam mengatasi tantangan kesehatan masyarakat dan mencapai kemajuan yang berkelanjutan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti peran penting semua pihak dalam memajukan upaya negara mengelola HIV secara efektif. Dana tersebut diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian tujuan kesehatan Indonesia, khususnya dalam penghapusan HIV, TB, dan malaria.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Thomas dan juga teman-teman yang sudah membantu program Global Fund seluruh komponen baik itu pemerintah, pemerintah daerah maupun lembaga sosial yang telah membantu kita,” ujar Budi, Dilansir Siaran Pers, Kamis, 18 Januari 2024.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit GFATM, Maxi Rein, menekankan perencanaan yang cermat di balik alokasi dana, memastikan distribusi dana yang strategis untuk memaksimalkan dampak. 

Dana yang dialokasikan akan dikelola secara kolaboratif, sebesar US$211,1 juta atau sekitar Rp3,29 milyar diarahkan ke Kementerian Kesehatan untuk memperkuat implementasi program kesehatan yang kuat. 

Selain itu, US$98,6 juta atau sekitar Rp1,54 akan dialokasikan melalui organisasi masyarakat. Rein mengakui peran penting yang dimainkan oleh Kementrian Kesehatan dalam mencapai memastikan efektivitas inisiatif kesehatan.

Dana yang signifikan dari GFATM ini dipandang sebagai pelengkap penting terhadap dana domestik, serta memperkuat kapasitas Indonesia dalam mengatasi tantangan kesehatan secara komprehensif. 

Hal ini mencerminkan komitmen bersama untuk membangun sistem kesehatan yang tangguh, sehingga mampu mengatasi  HIV, TB, dan malaria, serta meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Saat ini Indonesia sedang merencanakan langkah-langkah berikutnya untuk meminimalisir bahaya penyakit dan penguatan sistem kesehatan, kolaborasi dengan GFATM menjadi salah satu bukti komitmen negara untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. 

Dengan fokus yang jelas pada alokasi strategis, perencanaan rinci, dan keterlibatan masyarakat, kemitraan ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam perang melawan penyakit menular.