<p>Assistant Vice President Kota Podomoro Zaldy Wihardja menjelaskan pentingnya membeli aset properti di masa pandemi khususnya pada kaum milenial pada acara Kota Podomoro Customer Virtual Gathering, Kamis, 21 Januari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Properti Topang Perbaikan Penyaluran Kredit Bank, UMKM Loyo

  • JAKARTA – Pada awal tahun ini, Bank Indonesia (BI) merekam adanya perbaikan penyaluran kredit perbankan dibandingkan sepanjang tahun 2020 yang seret akibat pandemi COVID-19. Hasilnya, penyaluran kredit bank mencapai Rp5.399,1 triliun atau minus 2,1% year on year (yoy). Namun sudah membaik daripada bulan sebelumnya yang kontraksi 2,7% yoy. Lalu segmen apa saja yang menopang kinerja […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Pada awal tahun ini, Bank Indonesia (BI) merekam adanya perbaikan penyaluran kredit perbankan dibandingkan sepanjang tahun 2020 yang seret akibat pandemi COVID-19.

Hasilnya, penyaluran kredit bank mencapai Rp5.399,1 triliun atau minus 2,1% year on year (yoy). Namun sudah membaik daripada bulan sebelumnya yang kontraksi 2,7% yoy.

Lalu segmen apa saja yang menopang kinerja tersebut? Melansir laporan BI, Selasa, 23 Februari 2021, perbaikan penyaluran kredit ditopang oleh sektor properti. Pada Januari 2021, kredit sektor properti tumbuh menjadi 4,5% dari sebelumnya 3,6% pada akhir tahun lalu.

Geliat kredit terjadi pada semua subsekor properti yakni kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA), konstruksi, dan real estate.

Rinciannya, kredit KPR/KPA meningkat dari 3,4% menjadi 3,6%. Utamanya terdorong oleh peningkatan kredit KPR pada tipe rumah 22 sampai 70 di wilayah Banten dan Jawa Barat.

Sementara kredit real estate meningkat 2,1% menjadi 3,2% dan konstruksi juga tumbuh dari 4,5% menjadi 6,5%.

Sayangnya, sinyal positif di sektor properti berbanding terbalik dengan penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pada awal 2021, kredit UMKM makin terkontraksi menjadi minus 2,4% dari sebelumnya -2,2% pada Desember 2021.

Pendalam kontraksi terjadi khususnya pada skala usaha mikro. Di sisi lain, kredit usaha kecil dan menengah menunjukkan perbaikan. Masing-masing tumbuh menjadi 4,3% dan 3,0% dari bulan sebelumnya 3,5% dan 1,6%.