Perbandingan Investasi Apple di Indonesia vs Vietnam
- Apple bersama dengan perusahaan-perusahaan pemasoknya akan memindahkan 11 fasilitas produksi dari sejumlah negara, terutama China dan Vietnam.
Nasional
JAKARTA - Sampai saat ini, raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple Inc. belum bisa memasarkan produk ponsel terbarunya, iPhone 16 di Indonesia.
Usut-punya usut, hal tersebut terhalang belum selesainya investasi Apple di Tanah Air. Apple baru merealisasikan Rp1,4 triliun dari Rp1,7 triliun komitmen investasinya di Apple Developer Academy.
Apple Developer Academy merupakan program pengembangan talenta IT yang telah dibangun di Tangerang Selatan, Batam, dan Surabaya. Rencananya Apple juga berkomitmen membangun satu fasilitas lainnya di Bali.
- Bank Himbara Turunkan Porsi Kredit UMKM, Begini Respons OJK
- Daftar Direksi dan Komisaris Baru PLN Usai Dirombak ET
- Muhammadiyah Kritik PPN 12 Persen, Dinilai Gencet UMKM
- Sirekap dan Tantangan Digitalisasi di Pilkada Serentak 2024
Adapun, pembangunan fasilitas tersebut merupakan salah satu syarat bagi Apple untuk memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) seebsar 35%. Kendati demikian, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut sertifikat TKDN yang saat ini dimiliki Apple harus diperpanjang dengan menambah investasi baru.
Namun, hingga kini Apple masih dalam tahap negosiasi untuk bisa memenuhi syarat TKDN tersebut agar tidak terjadi pemblokiran pada produk yang tersebar di Indonesia.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan setidaknya ada tiga syarat yang diajukan kepada Apple Inc agar produk terbarunya iPhone 16 dapat segera dijual di Indonesia.
Agus menjelaskan secara garis besar, Apple harus meningkatkan investasinya di negara ini. Di mana total penambahan investasi tersebut kurang dari Rp240 miliar untuk memenuhi komitmen awal Rp1,7 triliun.
Menurut Agus, nilai investasi yang disyaratkan terbilang kecil dibandingkan dengan penjualan produk Apple di Indonesia. Kementerian Perindustrian mencatat, total penjualan produk Apple di Indonesia pada 2023 mencapai US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun.
Syarat kedua yang disebut Agus ialah, Apple harus mulai serius melibatkan perusahaan Indonesia ke dalam Global Value Chain (GVC) adalah rantai pasok global yang dapat diintegrasikan oleh Apple ke dalam operasinya. Menurut catatannya saat ini baru ada suatu perusahaan asal Bandung Jawa Barat yang masuk ke dalam GVC Apple.
"Untuk perusahaan sebesar itu, nilainya kacangan," kata Agus dalam rapat kerja bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta pada Rabu, 13 November 2024.
Berapa Investasi Apple ke Vietnam?
Mari kita membandingkan investasi Apple di negara tetangga, Vietnam. Apple diketahui memiliki investasi di Vietnam senilai US$15,84 miliar atau setara dengan Rp256 triliun. Perusahaan juga telah menciptakan 200 ribu pekerjaan di negara tersebut.
Tentunya angka ini sangat besar dibandingkan investasi Apple di Indonesia. Jika Apple hanya menanamkan investasi berupa fasilitas pendidikan, berbeda halnya dengan di Vietnam.
Raksasa teknologi AS ini malah membangun pabrik atau fasilitas produksi dan pendukungnya di Vietnam. Rencana peningkatan investasi Apple di Vietnam itu juga diumumkan Apple lewat situs resmi perusahaan.
"Hari ini Apple mengumumkan akan meningkatkan belanja ke pemasok di Vietnam, seiring dengan kemajuan inisiatif untuk mendukung air bersih di sekolah-sekolah lokal," kata Apple lewat situs resminya beberapa waktu lalu.
Mengutip media lokal Vietnam, Vietnam Investment Review, Apple bersama dengan perusahaan-perusahaan pemasoknya akan memindahkan 11 fasilitas produksi dari sejumlah negara, terutama China dan Vietnam.