Perbandingan Mobil Listrik Vs Konvensional (Bagian I): Dari Biaya Operasional hingga STNK
- JAKARTA - Pemerintah terus menggencarkan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), hal ini utamanya guna mengurangi ketergantungan pada impor
Transportasi dan Logistik
JAKARTA - Pemerintah terus menggencarkan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), hal ini utamanya guna mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM) yang semakin lama bisa semakin membebani anggaran negara.
Kementerian Keuangan mencatatkan, realisasi subsidi dan kompensasi yang telah dibayarkan pemerintah sudah mencapai Rp155,7 triliun hingga Semester I-2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi ini terdiri dari subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 7.164.200 kilo liter, atau turun 0,05% dibandingkan realisasi 2023 sebesar 7.167.700 K/L.
- Saham BMRI Berlari Kencang Usai Rilis Kinerja Semester I-2024, Waktunya Serok?
- Ancam Nasib Pedagang Pasar, APARSI Menolak Keras PP Kesehatan
- Petani Turut Protes, Penolakan PP Kesehatan Meluas
"Jumlah yang kita bayarkan Rp 155,7 triliun dibandingkan tahun lalu sebetulnya masih mengalami penurunan 3,8%. Namun, ini belum memasukan untuk kompensasi dan beberapa yang harus kita lihat dari realisasi subsidi dan kompensasi harus kita hitung di semester II," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Senin 8 Juli 2024.
Penjualan Mobil Listrik
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesale mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di Indonesia pada Juni 2024 mencapai 2.200 unit.
Angka penjualan dari produsen ke distributor tersebut meningkat 11% dibanding Mei 2024 (month-to-month). Jika dihitung secara kumulatif, volume penjualan wholesale BEV sepanjang semester I 2024 mencapai 11.900 unit.
Trennya tumbuh sekitar 130% dibanding penjualan semester I tahun lalu (cumulative-to-cumulative) yang hanya 5.100 unit.
Meski kehadiran mobil listrik disebut-sebut selain mengurangi ketergantungan BBM dan lebih hemat biaya daripada menggunakan mobil dengan bahan bakar fosil. Benarkah menggunakan energi listrik untuk kegiatan harian bisa lebih hemat?
Dalam simulasi hitungan di laman Wuling EV Calculator, penggunaan mobil listrik buat harian memang lebih hemat. Bahkan setiap tahunnya bisa hemat sekitar Rp26.452.330 jutaan atau per bulannya Rp2.204 jutaan. Berikut ini simulasi perbandingan biaya antara penggunaan mobil listrik dan mobil bensin.
Mobil dengan BBM
Untuk mobil bensinnya kami simulasikan memiliki konsumsi BBM, di mana untuk jenis BBM yang digunakan berupa Pertalite (RON 90) seharga Rp10.000 per liter. Jarak tempuh harian sekitar 80 km dan pemakaian mobil dalam sebulan selama 24 hari. Dari hasil penghitungan EV Calculator, dalam satu hari setidaknya khusus biaya bensin akan keluar uang Rp88.889. Maka dalam sebulan pengeluaran untuk bensin sebesar Rp2.133.336.
Dalam setahun, pengendara mobil bensin dengan spesifikasi di atas maka akan merogoh sekitar Rp25.600.032 Tak cuma itu, ada juga biaya perpanjangan STNK per tahun yang kami simulasikan sebesar Rp2,5 juta.
Selain itu untuk biaya servis selama satu tahun kami simulasikan akan habis Rp 3 juta. Bila ditotal dengan pengeluaran bensin, maka biaya pemakaian per tahun menjadi Rp31.100.032.
Mobil Listrik
Bagaimana dengan mobil listrik? Mobil listrik yang kami pilih untuk simulasi ini adalah model Long Range yang punya jarak 26,7 kWh. Kemudian daya listrik di rumah kami pilih opsi yang 3,500 VA yang punya harga per kWh Rp1.700
Dengan jarak tempuh harian 8 km per hari, maka biaya yang akan dikeluarkan untuk listrik hanya sekitar Rp12.104. Sementara itu secara bulanan, jika mobil digunakan selama 24 hari setiap bulan, biaya listrik per bulannya menjadi Rp2.90.496. Dikalikan dalam setahun, pengguna Wuling Air ev Long Range bakal mengeluarkan uang sekitar Rp3.485.952.
Biaya STNK mobil listrik juga terbilang lebih hemat. Dalam simulasi ini, biaya STNK Wuling Air ev dalam setahun hanya Rp443.000 dan biaya servis per tahun sebesar Rp7.18.750 Bila ditotal untuk biaya kepemilikan dalam satu tahun sebesar Rp4.647.702.
Selisih Biaya Pemakaian Mobil Listrik vs Mobil Bensin
Bila dihitung selisih antara biaya pemakaian per tahun antara mobil listrik dan mobil bensin sekitar Rp26.452.330. Perlu dicatat, perhitungan ini bersifat simulasi. Namun setidaknya Anda bisa memiliki sedikit gambaran biaya bila menggunakan mobil listrik untuk harian.