Perbankan Asal Thailand Ini Tambah Saham di Bank Maspion, Segini Besarannya
- KBank perbankan asal Thailand ini mempertebal kepemilikan saham usai menyuntikkan dana senilai Rp2,26 triliun di PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) pada beberapa waktu lalu.
Perbankan
JAKARTA - Perbankan asal Thailand Kasikorn Bank (KBank) kian mempertebal kepemilikan saham setelah menyuntikkan dana senilai Rp2,26 triliun di PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) pada beberapa waktu lalu.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 22 November 2023, KBank mengalirkan dana ke dalam peningkatan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) III atau rights issue BMAS. KBank membeli saham BMAS sebanyak 3,05 miliar lembar dalam dua transaksi terpisah.
Head OF Corporate Secretary Bank Maspion Iwan Djayawasita mengatakan tujuana transaksi adalah untuk pembelian sisa saham baru yang tidak diambil bagian dalam PMHMETD III dari BMAS.
- Tolak Kenaikan UMK DKI, Buruh Mau Mogok Nasional
- Sudah Capai Rp28 Triliun, Investasi di Cilegon Jauh Melebihi Target
- UMP Jabar 2024 Resmi Naik 3,57 Persen Jadi Rp2,05 Juta
“Pembelian saham itu terjadi pada tanggal 15 November 2023 dengan harga pembelian Rp370 per lembar. Dengan total 6,1 miliar lembar saham yang dibeli, KBank mengeluarkan dana sebesar Rp2,26 triliun dalam transaksi ini,” ujar Iwan dalam keterbukaan informasi.
Alhasil, kepemilikan saham KBank di BMAS semakin kuat. Secara keseluruhan, KBank kini memiliki total 15,3 miliar lembar saham di BMAS, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Asal tahu saja, kepemilikan saham secara langsung KBank di BMAS telah mencapai 443,9 juta. Sedangkan kepemilikan saham tidak langsung KBank di BMAS terbagi oleh dua entitas perusahaan berbeda.
Pertama melalui Kasikorn Vision Financial Company Pte Ltd (KVF) sebanyak 14,68 miliar lembar saham. Kedua lewat PT Kasikorn Vision Financial Indonesia (KVFI) sebanyak 181,02 juta lembar saham. Dengan porsi tersebut, kepemilikan saham KBank di BMAS kini telah mencapai 84,55%.
Selain KBank, pemegang saham lain yang memiliki saham di BMAS adalah konglomerat Alim Markus, yang mengelola kepemilikannya melalui PT Alim Investindo. Meski demikian, dalam rights issue terbaru BMAS, PT Alim Investindo tidak memberikan pernyataan keterlibatan sesuai dengan porsi kepemilikannya.
Berdasarkan laporan pemegang saham yang mencatat kepemilikan di atas 5 persen oleh PT Kustodian Sentral Efek (KSEI), per 17 November 2023, porsi kepemilikan PT Alim Investindo di BMAS kini hanya tinggal 13,89%, mengalami penurunan dari sebelumnya sebesar 16,72%.
Di sisi lain, manajemen BMAS menjelaskan bahwa rights issue tahun ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung kegiatan usaha serta kinerja perseroan dalam menjalankan bisnisnya.
Seluruh dana yang diperoleh dari rights issue, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan guna meningkatkan penyaluran kredit atau pinjaman, dan/atau investasi lainnya.