Wow! Ini Daftar Proyek Infrastruktur Raksasa Jokowi 2021
JAKARTA – Salah satu strategi pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi yaitu dengan menggenjot proyek infrastruktur pada 2021. Dalam mewujudkan hal ini pemerintah juga akan menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya untuk menggarap sejumlah proyek infrastruktur. Saat rapat kerja bersama Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu, 24 Juni kemarin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan […]
Industri
JAKARTA – Salah satu strategi pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi yaitu dengan menggenjot proyek infrastruktur pada 2021. Dalam mewujudkan hal ini pemerintah juga akan menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya untuk menggarap sejumlah proyek infrastruktur.
Saat rapat kerja bersama Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu, 24 Juni kemarin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengajukan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 senilai Rp115,58 triliun.
Secara rinci, usulan pagu indikatif tersebut akan diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur sumber daya air (SDA) sebesar Rp44,46 triliun, pembangunan konektivitas Rp38,89 triliun, pengembangan infrastruktur kawasan permukiman Rp22,33 triliun, perumahan Rp7,48 triliun.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sisanya, dipergunakan untuk perencanaan, pengawasan, pembiayaan infrastruktur, pembinaan konstruksi, penguatan sumber daya manusia (SDM), dan layanan manajemen.
Basuki menyampaikan program infrastruktur 2021 ditujukan untuk mendukung upaya percepatan pemulihan ekonomi dan reformasi sosial akibat pandemi COVID-19, hal ini sesuai dengan tema dan prioritas nasional rencana kerja pemerintah tahun depan.
Proyek Digarap BUMN Karya
Proyek infrastruktur yang digarap salah satu BUMN Karya yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) di antaranya Tol Solo-Yogyakarta, Tol Solo-Bawen, dan enam ruas Tol Dalam Kota Jakarta.
Selanjutnya, Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated, prasarana kereta api loop line Jakarta, pengadaan air bersih dari Bendungan Karian, dan pengolahan limbah.
Hingga bulan kelima 2020, perusahaan berkode saham ADHI itu berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp645 miliar pada Mei lalu. Capaian tersebut meningkat 546% (month-to-month/mtm).
Secara rinci perolehan kontrak baru tersebut meliputi proyek irigasi di Jawa Barat senilai Rp302 miliar, tempat pembuangan akhir (TPA) di Jombang senilai Rp169 miliar, dan proyek lainnya senilai Rp175 miliar.
Tak hanya ADHI, emiten konstruksi pelat merah terbesar ketiga di Indonesia yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) juga berhasil mencatat perolehan kontrak baru di periode yang sama. Perolehan kontrak baru itu sebesar Rp100 miliar.
Kontrak Baru
Perolehan tersebut menyumbang sebesar 16% terhadap estimasi kontrak baru perseroan untuk tahun ini. Perusahaan bersandi saham PTPP itu menyebutkan bahwa pencapaian kotrak baru sudah mulai membaik pada Juni kemarin.
Sejumlah proyek baru yang didapatkan sejak awal tahun ini antara lain proyek irisgasi batang asai di Jambi, depo kereta api Makassar-Pari-Pari, rest area, toll road, dan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.
Saat ini, perseroan mengaku telah merampungkan proyek stadion di Banten senilai Rp850 miliar dan proyek apartemen di Bogor senilai Rp1,2 triliun.
BUMN Karya selanjutnya yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA). Emiten konstruksi pelat merah terbesar kedua di Indonesia ini, hingga Mei 2020 berhasil memperoleh pencapaian kontrak baru senilai Rp315 miliar.
Emiten konstruksi berikutnya yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT). Perusahaan konstruksi ini juga berhasil memperoleh kontrak baru sebesar Rp100 miliar pada Mei 2020. (SKO)