Percepat Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik, IBC Ambil Alih Sebagian Saham Wijaya Karya Industri
- Demi mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Indonesia Battery Corporation (IBC) telah mengambilalih sebagian kepemilikan saham PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON) di PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), dengan skema penandatanganan perjanjian jual beli saham (sales purchase agreement/SPA).
Nasional
JAKARTA - Demi mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, Indonesia Battery Corporation (IBC) telah mengambilalih sebagian kepemilikan saham PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON) di PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), dengan skema penandatanganan perjanjian jual beli saham (sales purchase agreement/SPA).
Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan, bahwa proses pengambilalihan saham WIMA adalah langkah IBC dalam mengakselerasi pembentukan ekosistem kendaraan listrik nasional yang terintegrasi dengan industri baterai.
Adapun, sinergi kedua perusahaan tersebut diyakini menjadi perpaduan yang tepat, dimana WIKON sebagai perusahaan yang telah lama berkecimpung di industri autoparts serta menjadi produsen dari motor listrik GESITS dan IBC sebagai holding industri baterai.
"Kolaborasi WIKON dan IBC dilakukan dengan mendorong GESITS sebagai platform kendaraan motor listrik roda dua yang terintegrasi dengan end to end value chain EV battery dan EV ecosystem dari hulu ke hilir," kata Toto dalam rilis resmi, Jumat, 16 Desember 2022.
- Analis: Investasi Telkom di GoTo Berpotensi Merugi hingga Rp7,7 Triliun pada Akhir Tahun
- Jumlah PHK Start Up di Dunia Mencapai Puncak Tertinggi Sejak COVID-19
- Samudera Indonesia (SMDR) Kembali Akuisisi LNG EW, Kepemilikan Jadi 50 Persen
Lebih lanjut, kolaborasi tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, yaitu 2 juta unit motor listrik di tahun 2025. Hal itu akan berimbas pada pengurangan emisi CO2 hingga 8,25 juta ton CO2 per tahun dan potensi pengurangan impor BBM mencapai 7,6 juta barel per tahun.
Sementara itu, Direktur Utama WIKON Dwi Johardian mengungkapkan, salah satu kekuatan yang ditawarkan oleh IBC terletak pada ekosistem industri baterai terintegrasi.
"Dimana baterai merupakan komponen utama sebagai sumber energi untuk kendaraan listrik dan ikut berkontribusi signifikan pada komponen biaya kendaraan listrik di pasar. Dengan demikian, kolaborasi WIKON dan IBC merupakan langkah yang tepat bagi pengembangan GESITS sebagai kendaraan motor listrik roda dua karya anak bangsa pertama," kata Dwi.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury menerangkan, sinergi yang dilakukan antara IBC dan WIKON adalah langkah strategis yang disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, terkait ketahanan energi nasional dengan membangun ekosistem baterai dan membangun ekosistem EV di Indonesia.
"Saya betul-betul berharap, bagaimana kedepanya kita betul-betul mendorong pengembangan EV di Indonesia," kata Pahala.
Sebagai informasi, saat ini TKDN GESITS ada di kisaran angka 47% dan diharapkan bisa naik ke angka 60%, terlebih pada kapabilitas perakitan baterai kendaraan listrik dalam negeri yang terintegrasi oleh IBC.
Dengan terjalinnya sinergi antara IBC dan WIKON, diharapkan dapat merealisasikan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan menguasai pangsa pasar di atas 20%.