Suasana bongkar muat di area PT IPC Petikemas, Tanjung Priok 2, Jakarta, Selasa, 26 Oktober 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

Perdagangan Indonesia Ungguli Malaysia, Ekspor Nonmigas Meroket 200 Persen

  • Neraca perdagangan nonmigas Indonesia terhadap Malaysia pada periode Januari-September 2021 mencatatkan surplus sebesar US$3,39 miliar untuk RI.

Industri

Laila Ramdhini

JAKARTA - Neraca perdagangan nonmigas Indonesia terhadap Malaysia pada periode Januari-September 2021 mencatatkan surplus sebesar US$3,39 miliar atau Rp48,23 triliun (kurs Rp14.230 per dolar Amerika Serikat) bagi Indonesia. Ekspor nonmigas Indonesia ke Malaysia ini melonjak hampir 200% atau tepatnya 192,69% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.

Data tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi sebagaimana disampaikan ke Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur, Sabtu, 20 November 2021.

Adapun total nilai perdagangan Indonesia-Malaysia pada Januari-September 2021 mencapai US$15,05 miliar atau setara Rp213,45 triliun. Angka ini naik 46,43% dari periode yang sama tahun 2020.

"Surplus perdagangan yang cukup besar ini tentu merupakan capaian yang sangat baik, hal ini seiring dengan peningkatan ekspor berbagai komoditas andalan Indonesia ke Malaysia seperti batu bara, CPO (crude palm oil), tembaga, besi dan baja, serta berbagai produk kimia,” ujar Didi Sumedi, dikutip dari Antara, Minggu, 21 November 2021.

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono menyatakan ekspor nonmigas Indonesia ke Malaysia pada periode Januari-September 2021 mencapai US$7,53 miliar, tumbuh hingga 61,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.

Menurut Hermono, nilai ekspor tersebut juga merupakan yang tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Dia berharap capaian ini dapat terus bertambah hingga akhir 2021.

"Lonjakan ekspor yang sangat tinggi ini tentu sangat menggembirakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa permintaan barang dari Indonesia sudah mulai pulih, bahkan meningkat pascapembatasan ketat yang dilakukan Malaysia sejak awal pandemi COVID-19 melanda," ujar Hermono, di sela pembukaan Selangor International Bussiness Summit 2021 di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu

Beberapa produk ekspor nonmigas yang naik cukup tinggi, antara lain tembaga (265,11%), lemak dan minyak hewan/nabati (164,9%), berbagai produk kimia (112,20%), besi dan baja (65,89%), dan batu bara (50,29%).

Atase Perdagangan Indonesia untuk Kuala Lumpur Deden Muhammad Fajar Shiddiq mengatakan pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia merupakan yang tertinggi di antara sepuluh negara eksportir terbesar ke Malaysia. Indonesia merupakan negara eksportir keenam terbesar ke Malaysia setelah China, Amerika Serikat, Singapura, Jepang, dan Taiwan.

“Mulai dibukanya kembali berbagai kegiatan ekonomi di Malaysia pascapembatasan sosial berkaitan dengan COVID-19 merupakan momentum yang sangat baik untuk terus meningkatkan ekspor nonmigas RI ke Malaysia sampai dengan akhir tahun 2021 ini,” ujar Deden.