Perdana Menteri Ethiopia Raih Nobel Perdamaian

Abiy Ahmed, Perdana Menteri Ethiopia mendapatkan Nobel Perdamaian 2019. Bukan tanpa sebab ia meraih nobel perdamaian, Abiy dianggap berhasil dalam meredam konflik sengketa perbatasan dengan Eritrea yang telah berlangsung selama dua dasawarsa.

Komite Nobel juga menyatakan Abiy dianggap berhasil membantu meredam konflik yang terjadi di sejumlah negara tetangganya. Antara lain Eritrea dan Djibouti, Kenya dan Somalia, serta konflik internal di Sudan.

Tak hanya itu, Institut Nobel Norwegia menyatakan Abiy dianggap berhasil dalam melakukan reformasi pemerintahan Ethiopia.

Namun, seperti diberitakan Associated Press, sejumlah kalangan mengkritik pemberian Nobel Perdamaian kepada Abiy. Menurut mereka komite Nobel terburu-buru dalam melakukan itu, tetapi hal itu dibantah oleh mereka. “Sekarang saatnya upaya Abiy Ahmed mendapat perhatian dan layak didukung,” tulis Institut Nobel Norwegia.

Kantor Perdana Menteri Ethiopia menyambut penghargaan itu melalui cuitan di Twitter. “Kami bangga sebagai bangsa,” cuit  Abiy. Menurut Institut Nobel Norwegia, penghargaan itu melambangkan mereka hendak mendukung proses yang tengah berjalan.

Kendati demikian, situasi di dalam negeri Ethiopia juga belum benar-benar stabil. Sejumlah pertikaian masih kerap terjadi antara berbagai kelompok, terutama yang pro dan kontra terhadap kebijakan reformasi yang digaungkan Abiy. Abiy akan  mendapatkan uang sebesar US$918 ribu (Rp12,9 miliar), sebuah medali emas dan sertifikat