<p>Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di ruang Komisi III DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 20 Januari 2021. Foto: Biro Pemberitaan DPR</p>
Nasional

Perempuan Terduga Teroris Tembak Polisi 6 Kali di Mabes Polri

  • Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit mengatakan terduga teroris berinisial ZA (25) melakukan tembakan kepada petugas sebanyak enam kali.

Nasional
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit mengatakan terduga teroris berinisial ZA (25) melakukan tembakan kepada petugas sebanyak enam kali.

“Dua kali tembakan kepada anggota yang ada di dalam pos, dua kali yang ada di luar dan menembak lagi kepada anggota yang ada di belakangnya,” kata Kapolri saat jumpa pers penyerangan oleh terduga teroris di Mabes Polri, Jakarta, Rabu malam, 31 Maret 2021.

Aparat langsung melakukan tindakan tegas dan terukur kepada yang bersangkutan dan pelaku tewas di tempat kejadian.

Pada awalnya sekitar pukul 16.30 WIB seorang wanita masuk dari pintu belakang Bareskrim Polri kemudian mengarah ke pos gerbang utama Mabes Polri. Selanjutnya terduga teroris tersebut menanyakan keberadaan kantor pos.

Petugas yang ditanyai oleh perempuan tersebut menunjukkan arah kantor pos yang ditanyainya. Setelah mendatangi pos, perempuan itu pergi dan kembali mendatangi pos jaga.

Pada saat kembali tersebutlah perempuan yang diketahui eks salah satu mahasiswa perguruan tinggi namun drop out atau pemutusan studi tersebut menembaki petugas sebanyak enam kali.

Berdasarkan hasil olah TKP diketahui yang bersangkutan beralamat tinggal di Jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua, Wetan, Kecamatam Ciracas Kota Jakarta Timur.

94 Terduga Teroris

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan sudah 94 terduga teroris ditangkap selama operasi pencegahan dan penindakan terorisme yang dilaksanakan sejak Januari hingga Maret 2021.

“Bukti bahwa kami melakukan keseriusan selama periode 2021 sejak Januari sampai Maret ini Densus 88 Anti Teror Mabes Polri telah menangkap sebanyak 94 tersangka teroris,” kata Ramadhan di Gedung Divisi Humas Polri.

Ramadhan menyebutkan 94 terduga teroris itu ditangkap di sejumlah wilayah di Tanah Air, yakni Makassar, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Jakarta, Bekasi, Jawa Barat dan Tengerang, Banten.

Pada operasi pencegahan dan penanggulangan terorisme Januari 2021 ditangkap sebanyak 20 orang terduga teroris di wilayah Makassar.

Selanjutnya, 22 orang ditangkap di wilayah Jawa Timur selama periode Februari-Maret 2021.

Setelah penangkapan 22 terduga teroris di Jawa Timur, Tim Densus 88 Anti Teror mengembangkan ke wilayah Sumatra Barat, diamankan 6 terduga, lalu di Sumatra Utara sebanyak 18 orang terduga, termasuk dua terduga di wilayah Jakarta.

Setelah bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Tim Densus 88 Anti Teror menangkap 7 terduga teroris di Makassar, di Bima NTB bertambah jadi 5 orang.

Penangkapan juga dilakukan di wilayah Condet, Jakarta Timur dan Bekasi, Jawa Barat, ada 4 orang yang ditangkap.

Lalu ditangkap satu orang terduga teroris di wilayah Cirende, Tangerang Selatan.

“Dari 94 orang terduga teroris yang kita tangkap, 90 orang terafiliasi dengan jaringan JAD dan Jamaah Islamiah,” kata Ramadhan.

Untuk 4 terduga teroris yang ditangkap di wilayah hukum Polda Metro Jaya, lanjut Ramadhan, belum diketahui jaringan kelompoknya.

“Yang 4 di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih penelusuran oleh Tim Densus 88, apakah terafiliasi dengan JAD atau Jamaah Islamiah,” kata Ramadhan.

Ramadhan menambahkan penangkapan yang dilakukan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri sebagai wujud preventif strike atau langkah pencegahan sebelum kejadian.

“Ini adalah wujud dari preventif strike, pencegahan yang dilalukan agar tidak terjadi, dan kita telah melakukan penangkapan-penangkapan tersebut sejak Januari, itu menunjukkan perencanaan-perencanaan (pengeboman) itu bisa saja terjadi,” kata Ramadhan. (SKO)