Pergerakan Bitcoin pada Imlek 2024 Diperkirakan Berbeda dari Periode Sebelumnya
- Bitcoin, sebagai aset kripto utama, selalu menjadi fokus utama investor dan pengamat pasar. Memahami pergerakan harga Bitcoin di Tahun Baru Imlek 2024 menjadi pertanyaan krusial bagi banyak pihak yang mengikuti tren pasar kripto.
Fintech
JAKARTA - Pasar kripto selalu menarik perhatian, terutama saat memasuki Tahun Baru Imlek yang seringkali dihubungkan dengan perubahan dinamika pasar.
Bitcoin, sebagai aset kripto utama, selalu menjadi fokus utama investor dan pengamat pasar. Memahami pergerakan harga Bitcoin di Tahun Baru Imlek 2024 menjadi pertanyaan krusial bagi banyak pihak yang mengikuti tren pasar kripto.
Melihat sejarah, Bitcoin cenderung menunjukkan sedikit penurunan nilai menjelang perayaan Tahun Baru Imlek. Contohnya, pada tahun 2022, Bitcoin mengalami penurunan sebesar 18%.
- Investor Asing Tertarik Proyek 2 Bendungan RI, Butuh Dana Rp5,4 T
- Thailand Kembali Berupaya Mediasi Pergolakan di Myanmar
- Uni Eropa Rekomendasikan Pengurangan CO2 untuk Target Iklim 2040
Namun, tahun 2023 menjadi tahun yang berbeda, di mana Bitcoin mengalami kenaikan signifikan sebesar 12%, menyentuh level US$23.000 (Rp361,9 juta dalam asumsi kurs Rp15.734 per-dolar Amerika Serikat/AS) setelah sebelumnya berada di level US$21.000 (Rp330,9 juta).
Fyqieh Fachrur, seorang trader dari Tokocrypto, memberikan perspektifnya terkait tren pasar kripto menjelang Tahun Baru Imlek.
Menurutnya, orang-orang yang merayakan Imlek cenderung membutuhkan uang tunai dan mungkin menariknya dari akun investasi mereka, termasuk kripto. Meskipun potensi penurunan masih ada, Fyqieh optimis bahwa tahun 2024 bisa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Fyqieh menjelaskan bahwa membandingkan tahun 2024 dengan tahun 2020 lebih relevan karena tahun 2024 merupakan satu tahun sebelum bull market pada tahun 2021.
Data menunjukkan bahwa pada Tahun Baru Imlek 2020, harga Bitcoin berada di level US$8.360 (Rp131,7 juta), dan sebulan setelahnya, mengalami kenaikan sebesar +11,5% ke level US$9.323 (Rp146,8 juta).
Fyqieh pun mengatakan, tahun 2024 juga disoroti sebagai Tahun Naga Kayu dalam astrologi China, yang diyakini membawa kemakmuran dan keberuntungan.
Fenomena ini diyakini memiliki dampak besar pada dunia finansial. Berbeda dengan prediksi tahun sebelumnya yang mengantisipasi fluktuasi pasar, Bitcoin justru mengalami lonjakan hampir 155% dalam setahun terakhir, sementara Ethereum naik sekitar 47%.
- Strategi PGN Bangun Jargas di Rumah Dinas Menteri dan PNS di IKN
- Sebut Etika, Jaleswari Pramodhawardani Mundur dari KSP
- CIMB Niaga Rampungkan Private Placement, Lo Kheng Hong Masuk Daftar Investor
"Saat merayakan Tahun Naga, pasar kripto tampaknya bersemangat. Meskipun prediksi sebelumnya menyarankan kehati-hatian karena fluktuasi yang diperkirakan terjadi menjelang halving, sehingga bisa membuat ekspektasi Bitcoin berkinerja yang luar biasa. Membeli Bitcoin pada akhir hari pertama Tahun Baru Imlek dan menjualnya 10 hari perdagangan kemudian akan menghasilkan rata-rata +9%, dengan delapan tahun terakhir (2015-2023) menunjukkan keuntungan positif," ungkap Fyqieh kepada TrenAsia, Rabu, 7 Februari 2024.
Salah satu faktor kunci yang dapat memengaruhi pasar kripto pasca perayaan Imlek di tahun 2024 adalah kebijakan pemerintah China.
Potensi kenaikan pasar kripto dapat dipicu oleh stimulus ekonomi China, di mana Bank Sentral China mengumumkan pelonggaran kebijakan dengan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin mulai 5 Februari.
Pemotongan ini diharapkan meningkatkan likuiditas dan sentimen investor, dengan potensi aliran dana besar masuk ke pasar kripto.
Fyqieh menyebutkan bahwa penurunan suku bunga China dapat berkontribusi pada peningkatan likuiditas, yang sering kali mendorong investor untuk mencari imbal hasil yang lebih tinggi.
Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan nilai Bitcoin dan aset kripto lainnya. Dengan demikian, pengamat pasar berharap adanya pergerakan positif setelah perayaan Tahun Baru Imlek.