<p>Awak media melakukan peliputan dengan latar belakang layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jum&#8217;at, 25 September 2020. Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dan ditutup menguat 103,03 poin atau 2,13 persen ke posisi 4.945,79 pada hari ini, setelah empat hari beruntun parkir di zona merah. Penguatan indeks hari ini ditopang kenaikan saham-saham berkapitalisasi jumbo alias big caps. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Perhatian! Sentimen Vaksin Sudah &#8216;Makan&#8217; 4 Korban: Kena Cap UMA Hingga Suspensi

  • JAKARTA – Sentimen positif dari kehadiran vaksin COVID-19 di Indonesia harus ‘memakan korban’ emiten yang akhirnya dilebeli UMA (unusual market activity) dan suspensi Bursa Efek Indonesia (BEI). Keempat emiten itu, antar lain PT Island Concepts Indonesia Tbk (ICON), PT Pool Advista Finance Tbk (POLA), PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR), PT Alfa Energi Investama Tbk […]

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Sentimen positif dari kehadiran vaksin COVID-19 di Indonesia harus ‘memakan korban’ emiten yang akhirnya dilebeli UMA (unusual market activity) dan suspensi Bursa Efek Indonesia (BEI). Keempat emiten itu, antar lain PT Island Concepts Indonesia Tbk (ICON), PT Pool Advista Finance Tbk (POLA), PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR), PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE).

BEI melihat adanya transaksi yang di luar kebiasaan dari keempat saham itu. Terlebih ketika kemarin, Senin, 7 Desember 2020 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meroket hingga 2.07% ke level 5.930,75.

Saham ICON misalnya, sempat melonjak 34,72% atau 25 poin ke level Rp97 per lembar pada perdagangan kemarin. Hingga Selasa, 8 Desember 2020, saham ICON masih terus menunjukkan penguatan hingga 34,02% atau 33 poin ke level Rp130 per lembar.

Demikian halnya dengan saham POLA yang juga melesat 34,65% hingga menyentuh auto rejection atas (ARA) ke level Rp136 per lembar. Saham POLA pada perdagangan hari ini pun masih melejit 34,56% atau 47 poin ke level Rp183 per lembar.

Begitu juga dengan saham SMBR yang telah melesat 21,78% ke level Rp1.230 pada perdagangan kemarin. Sampai bahkan sudah meroket 138,83% sejak sebulan terakhir dari level Rp515 per lembar pada 11 Oktober 2020.

Suspensi

Terakhir, ada saham FIRE yang tidak hanya kena cap UMA, tapi juga harus disuspensi BEI lantaran pergerakan sahamnya yang terlampau kencang. Pada perdagangan kemarin, saham FIRE sempat melesat 24,78% atau 255 poin ke level Rp1.280 per lembar.

Dengan pengumuman ini, BEI pun meminta agar para investor bisa terus memerhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh keempat perseroan. Investor juga perlu mengkaji kembali rencana aksi korporasi perseroan yang belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

“Mempetimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul ddi kemudian hari sebelum melakukan keputusan investasi,” tulis surat yang ditandatangani Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M Panjaitan tersebut.