Relawan Dompet Duafa lakukan pembersihan sampah dan penanaman mangrove dalam rangka World Cleanup Day 2021 di Pulau Sampah Tanjung Burung Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang, Jumat 24 September 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Foto

Peringati World Clean Up day Dengan Bersihkan Sampah Dan Tanam Mangrove

  • Dalam rangka memperingati hari bersih-bersih dunia atau World Cleanup Day 2021, Tim DMC (Disaster Management Centre) Dompet Dhuafa bersama Tabur BankSa (Bank Sa

Foto

Panji Asmoro

Dalam rangka memperingati hari bersih-bersih dunia atau World Cleanup Day 2021, Tim DMC (Disaster Management Centre) Dompet Dhuafa bersama Tabur BankSa (Bank Sampah) menanam 1000 pohon bakau di pulau sampah, Tangerang, Jumat 24 September 2021. Selain itu, ada pula kegiatan tukar sampah, aksi bersih sungai, pilah dan adopsi sampah menjadi barang bermanfaat, juga aksi langsung kelola sampah plastik (ecobrick). Ada juga panggung seni budaya dan mural digelar oleh para relawan yang mengekspresikan tema lingkungan.

Tahun ini, DMC Dompet Dhuafa melalui Divisi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) bermaksud ikut berpartisipasi dalam gerakan nasional WCD 2021. Targetnya bukan hanya membersihkan bumi secara bersama-sama dalam satu hari, namun juga menyebarkan pemahaman mengenai manjamen sampah agar acara ini tidak hanya berlangsung secara seremonial. “Selain para relawan dan masyarakat, DMC Dompet Dhuafa juga bermaksud menggandeng pengelola Bank Sampah Desa Tanjung Burung yang telah melakukan manajemen sampah secara terpadu. Tak hanya menjadi tempat pengumpulan dan pengelolaan sampah, Bank Sampah ini juga menjadi rujukan bagi masyarakat sekitar yang ingin belajar manajemen sampah,” kata Haryo Majapahit selaku Kepala DMC Dompet Dhuafa, disela acara WCD 2021.

Dalam kegiatan ini DMC dan Tabur BankSa juga mengajak setiap partisipan untuk membawa sampah plastik yang sudah dibersihkan, minimal 2 Kg untuk ditukarkan sebagai tiket masuk, serta membawa tumbler juga pakaian ganti. Pulau sampah seluas sekitar 10 hektar dengan kedalaman 5 meter terbentuk dari tumpukan sampah yang terbawa arus air Sungai Cisadane selama 30 tahun. Pada kesempatan ini juga para relawan menanam 1000 bibit mangrove untuk mencegah abrasi yang terjadi di Pulau sampah, sehingga sampah tidak tumpah ke laut.  Foto : Panji Asmoro/TrenAsia