Pengembangan Proyek Biomethane Konsorsium PGN dengan JGC, Osaka Gas dan INPEX di Sumatera Selatan
Bursa Saham

Peringkat Kredit PGAS Meningkat, Ini Proyeksi Saham dan Rekomendasi Analis 2025

  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berhasil mendapatkan peningkatan peringkat kredit independennya (BCA) dari baa3 menjadi baa2 oleh lembaga pemeringkat Moody's.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berhasil mendapatkan peningkatan peringkat kredit independennya (BCA) dari baa3 menjadi baa2 oleh lembaga pemeringkat Moody's. Ini menunjukkan adanya perbaikan dalam stabilitas keuangan perusahaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban finansial tanpa bergantung pada dukungan pemegang saham atau pihak lain. 

Asal tahu saja, peringkat baa2 mencerminkan profil kredit yang relatif kuat dengan risiko gagal bayar yang lebih rendah dibandingkan dengan peringkat sebelumnya. Lantas, bagaimana proyeksi sahamnya ke depan?

Analis Moody's, Erman Zhang mengatakan peningkatan peringkat ini menunjukkan ekspektasi bahwa PGN akan terus menjaga stabilitas keuangannya, yang didorong oleh kinerja operasional dan keuangan yang stabil serta upaya pengurangan utang. 

“Rasio retained cash flow (RCF) terhadap utang PGAS ercatat mencapai 48% per 30 September 2024, meningkat dari 35% pada 2022. Hal ini melampaui ambang batas yang diperlukan untuk peningkatan peringkat BCA,” jelasnya dalam keterangannya dikutip pada Kamis, 16 Januari 2025. 

Sementara itu, Direktur Keuangan PGAS, Fadjar Harianto Widodo, menambahkan bahwa peningkatan ini mencerminkan komitmen PGAS untuk berkontribusi dalam ketahanan energi nasional melalui inovasi, efisiensi, dan pertumbuhan berkelanjutan. 

Fadjar menambahkan PGAS berencana untuk melanjutkan program belanja modal strategis dengan fokus pada pengembangan infrastruktur LNG serta transmisi dan distribusi gas bumi, yang diperkirakan akan memberikan dampak positif terhadap pendapatan perusahaan.

Senada, VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengungkapkan optimisme bahwa kenaikan peringkat kredit ini akan mendukung pertumbuhan bisnis PGN dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dalam penyediaan gas untuk mendukung industri Indonesia dan mencapai swasembada energi.

Seiring dengan informasi tersebut, saham PGAS pada perdagangan berjalan sesi pertama hari ini, diparkir melemah 0,30% ke level Rp1.650 per saham. Kendati demikian, sejak perdagangan tahun 2025 dibuka saham ini telah melejit 2,48%. 

Nah, untuk perdagangan intraday hari ini, secara teknikal, Semestaindovest Sekuritas memberikan rating buy saham PGAS dengan target Rp1.730 per saham. Perusahaan efek ini menyarankan kepada investor untuk memperhatikan support dan resistance saham ini di level Rp1.655 per saham dan Rp1.720 per saham, serta cutlloss di level Rp1.640 per saham.

Sementara itu, untuk 12 bulan ke depan, berdasarkan konsensus Bloomberg, PGAS kini hanya mengantongi 9 rekomendasi beli dari total 22 analis yang mengulas sahamnya. Jumlah itu setara dengan 40,9% konsensus. Sebanyak 12 analis (54,5%) menyarankan tahan saham PGAS, dan satu lainnya (4,5%) merekomendasikan jual.