Pendapatan dan Laba Bersih MNC Milik Hary Tanoe Melesat
- Emiten televisi milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mencatat kinerja yang memuaskan, baik pada periode kuartal kedua maupun semester I-2021.
Korporasi
JAKARTA – Emiten televisi PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mencatat pendapatan dan laba bersih yang memuaskan, baik pada periode kuartal kedua maupun semester I-2021. Pada periode tersebut, pendapatan dan laba bersih perusahaan milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Pada kuartal II-2021, pendapatan konsolidasi perseroan melonjak sekitar 40% year-on-year (yoy) menjadi Rp2,72 triliun dari Rp1,95 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan, total pendapatan semester I-2021 naik 23% yoy menjadi Rp4,86 triliun dari Rp3,97 triliun.
Sepanjang kuartal kedua tahun ini, pendapatan dari iklan tumbuhhingga 47% yoy menjadi Rp2,66 triliun dibandingkan dengan kuartal II-2020 dengan realisasi senilai Rp1,80 triliun. Pendapatan non-digital masih menjadi kontributor utama pada periode tersebut, dengan nilai Rp2,09 triliun.
- IPO Laris Manis, Ultra Voucher Gandeng Sejumlah Bank Bidik Laba Meroket 600 Persen
- IHSG Terseok Awali Agustus, Rekomendasi Saham TLKM, EXCL, dan BBCA
- Isu Dua Direkturnya Kena Gugat, Alfamart Beri Sangkalan
Perlu diketahui, total pendapatan yang diperoleh RCTI pada bulan April 2021 telah mencapai rekor tertinggi dalam sejarah FTA TV di Indonesia dengan mencapai Rp441 miliar pada bulan tersebut. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kinerja berbagai program reguler, termasuk acara EURO 2020.
Di samping itu, pendapatan digital meroket 171% yoy dari Rp209,8 miliar menjadi Rp568,2 miliar pada kuartal II-2021. Hal ini disebabkan oleh kinerja RCTI+ secara berkelanjutan, serta sumber pendapatan digital MNCN lainnya hasil dari berbagai monetasi media sosial miliknya.
Sementara itu, pada semester I-2021, pendapatan iklan mengalami kenaikan sebesar 27% yoy menjadi Rp4,60 triliun dari Rp3,62 triliun pada periode yang sama di tahun lalu. Pendapatan iklan non-digital sebagai penyumbang utama turut meningkat 16% yoy menjadi Rp3,71 triliun.
Catatan memuaskan juga ditorehkan pos pendapatan konten, Selama kuartal II-2021, pendapatan konten MNCN naik sekitar 4% yoy menjadi Rp349,8 miliar. Sebaliknya, pada periode semester I-2021, realiasasinya justru menurun 10% yoy dari Rp807,9 miliar menjadi Rp727 miliar.
Dengan capaian tersebut, laba bersih MNCN melesat 25% yoy menjadi Rp843,2 miliar pada triwulan II-2021, dari Rp674,9 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan, untuk periode enam bulan pertama 2021, laba bersih melonjak 26% menjadi Rp1,26 triliun dari Rp1,01 triliun.
Pada periode semester awal tahun ini, perseroan berhasil menekan liabilitas mencapai 18% menjadi Rp3,66 triliun dari Rp4,46 triliun pada akhir Desember 2020. Hal ini sejalan dengan program penurunan utang perseroan yang masih akan berlanjut hingga akhir tahun 2021.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengeluarkan MNCN dari daftar indeks IDX30. Hal ini menyebabkan pergerakan saham perseroan menurun 6% selama sepekan, 26 – 30 Juli 2021. Pada akhir perdagangan Jumat, 30 Juli 2021, saham MNCN ditutup pada level harga Rp790 per lembar.