Perjalanan Jet Pribadi Elon Musk Bocor, Begini Pola Mobilisasi Sang Miliarder
- Penerbangan tersebut menghasilkan 1895 ton karbondioksida dan menelan biaya operasional sekaligus bahan bakar sebesar US$1,1 juta
Dunia
CALIFORNIA - Data penerbangan jet pribadi Elon Musk dibocorkan ke publik. Pada tahun lalu, jet pribadi sang miliarder tampak melakukan 134 perjalanan.
Mahasiswa yang menjadi stalker Elon Musk, Jack Sweeney melakukan tracking pada perjalanan jet pribadi Elon Musk sejak 2020 dengan kode penerbangan N628TS. Meski demikian, Sweeney tak menyebut apakah sang miliarder berada dalam penerbangan tersebut.
Bedasarkan data yang dikumpulkan oleh Sweeney, Musk kemungkinan menggunakan jet pribadinya untuk terbang ke Qatar dalam rangka menghadiri final Piala Dunia sepak bola pada bulan Desember.
Selain ke Qatar, pesawat pribadi milik Bos Tesla juga tampak melakukan perjalanan ke Brasil, Prancis, Italia, Yunani, Norwegia, Jerman, dan Inggris.
- Nusa Palapa Gemilang (NPGF) Lepas Aset Rp275 Miliar demi Bayar Utang yang Menjerat
- 8 Negara Peraih Juara Piala Dunia Terbanyak
- PT Angkasa Pura Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Berikut Persyaratannya
- 3 Target Utama Kominfo Tahun 2023 untuk Perkuat Infrastuktur Digital
Dari data perjalanan, Musk melakukan perjalanan terpanjang pada 18 Juli. Kala itu, ia terbang dari Mykonos, Yunani ke Austin, Texas. Musk kemungkinan besar ikut serta saat dia digambarkan di Yunani dua hari sebelumnya.
Adapun penerbangan terpendek jet itu berlangsung sekitar enam menit, dan data menunjukkan pesawat itu tetap berada di Bandara Long Beach. Gerakan itu bisa jadi untuk memposisikan ulang pesawat.
Menurut statistik, tujuan yang paling sering dikunjungi termasuk Los Angeles, dan Austin serta Brownsville di Texas.
Pada Desember lalu, pembocoran data penerbangan yang dilakukan oleh Sweeney mendapat kecaman dari Musk. Mengutip Insider Senin, 9 Desember 2022, Bos Tesla itu mengatakan pembocoran informasi mengenai lokasi sang miliarder membahayakan putranya yang masih berusia dua tahun.
Sekadar informasi, Sweeney menggunakan bot untuk mengorek dan memposting data penerbangan publik yang dapat ditemukan melalui situs pelacakan pesawat ADS-B Exchange.
Ia bahkan memeras Musk dan mengatakan tak akan membocorkan informasi mengenai penerbangannya jika orang terkaya kedua sejagat raya itu membayarnya sebesar US$50.000 atau kisaran Rp780 juta (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS).
Fakta menarik lainnya mengenai mobilisasi Musk, dalam setahun ia melakukan 134 penerbangan. Penerbangan tersebut menghasilkan 1895 ton karbondioksida dan menelan biaya operasional sekaligus bahan bakar sebesar US$1,1 juta.