logo
Hendra Lembong.
Korporasi

Perjalanan Karier Hendra Lembong Menuju Direktur Utama BCA

  • Gregory Hendra Lembong diusulkan sebagai Presiden Direktur BCA, menggantikan Jahja Setiaatmadja. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di perbankan global dan lokal, ia siap membawa BCA ke era digital. RUPS akan membahas usulan ini pada 12 Maret 2025.

Korporasi

Alvin Bagaskara

JAKARTA – Gregory Hendra Lembong diusulkan sebagai Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Usulan ini akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 12 Maret 2025.

Hendra Lembong, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama BCA, akan menggantikan Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. Sementara itu, Jahja Setiaatmadja akan menjabat sebagai Presiden Komisaris, menggantikan Djohan Emir Setijoso yang mengundurkan diri pada Desember 2024.

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di industri perbankan global dan lokal, Hendra Lembong diyakini mampu membawa BCA ke era baru, khususnya dalam penguatan perbankan digital dan strategi bisnis. Lalu, bagaimana perjalanan kariernya?

Gregory Hendra Lembong adalah seorang bankir kawakan dengan pengalaman luas di industri keuangan. Ia menyelesaikan studi di University of Washington, Amerika Serikat, dan meraih gelar Sarjana Teknik Kimia (Bachelor of Science in Chemical Engineering). 

Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya dan mendapatkan gelar Master of Science in Engineering Economic Systems dari Stanford University. Hendra memulai karirnya di Citibank pada 1994 dan menghabiskan sekitar 15 tahun di berbagai posisi strategis di Asia dan Eropa. 

Pada 2009, ia bergabung dengan Deutsche Bank London sebagai Global COO & Head of Business Development. Setelah Deutsche Bank, Hendra melanjutkan karirnya di J.P. Morgan Asia Pacific, Singapura, sebagai Regional Head of Transaction Services (cash, liquidity, FX) dari 2010 hingga 2013.

Pada 2013, ia kembali ke Indonesia dan menjabat sebagai Chief of Transaction Banking di CIMB Niaga hingga 2018. Ia juga dipercaya sebagai CEO Group of Transaction Banking (Juli 2016—Desember 2018) serta Chief Fintech Officer CIMB Group Malaysia (Juli 2018—Desember 2018). Karirnya di CIMB berlanjut sebagai Chief Transformation Officer CIMB Niaga Indonesia (Januari 2019—Maret 2020), di mana ia memimpin transformasi dan strategi bisnis.

Bergabung dengan BCA

Pada 2020, Hendra resmi bergabung dengan BCA sebagai Direktur yang bertanggung jawab atas Strategic Information Technology dan Enterprise Security. Ia juga mengawasi PT Central Capital Ventura dan PT Bank Digital BCA (BCA Digital), yang fokus pada perbankan digital.

Di 2022, ia diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur BCA, mendampingi Armand Hartono. Dalam peran ini, ia bertanggung jawab atas Strategic Information Technology dan Group Operation Strategy & Development, serta mengawasi Direktur Keuangan & Perencanaan Perusahaan dan Direktur Transaksi Perbankan.

Pada 2025, Hendra diusulkan menjadi Presiden Direktur BCA dalam RUPS Tahunan pada 12 Maret 2025, menggantikan Jahja Setiaatmadja, yang telah memimpin sejak 2011. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di industri perbankan global dan lokal, ia diyakini mampu membawa BCA ke era baru, khususnya dalam penguatan perbankan digital dan strategi bisnis.

Susunan Direksi dan Komisaris BCA (Usulan RUPS 2025)

Presiden Komisaris: Jahja Setiaatmadja

Komisaris: Tonny Kusnadi, Cyrillus Harinowo, Raden Pardede

Komisaris Independen: Sumantri Slamet

Presiden Direktur: Gregory Hendra Lembong

Wakil Presiden Direktur: John Kosasih, Armand Wahyudi Hartono

Direktur: Subur Tan, Rudy Susanto, Lianawaty Suwono, Santoso, Vera Eve Lim, Haryanto Tiara Budiman, Frengky Chandra Kusuma, Antonius Widodo Mulyono, Hendra Tanumihardja

Dengan perjalanan karir yang panjang dan pengalaman global yang luas, Hendra Lembong siap membawa BCA menuju inovasi dan pertumbuhan yang lebih besar. Asal tahu saja, BCA sukses menorehkan kinerja yang luar bisa di 2024 dengan pertumbuhan laba bersih Rp54,8 Triliun, atau tumbuh 12,7% secara tahunan.