Perkara Screen Time, 61% Orangtua Mengaku Sulit jadi Contoh Bagi Anak-anak
- Hasil studi terbaru Kaspersky mengungkapkan bahwa 61% orang tua merasa sulit untuk menjadi panutan bagi anak-anak mereka terkait penggunaan perangkat digital. Bahkan, orangtua terkadang tidak mengikuti aturan yang sudah diterapkan untuk anak-anak mereka.
Gaya Hidup
JAKARTA - Hasil studi terbaru Kaspersky mengungkapkan bahwa 61% orang tua merasa sulit untuk menjadi panutan bagi anak-anak mereka terkait penggunaan perangkat digital. Bahkan, orangtua terkadang tidak mengikuti aturan yang sudah diterapkan untuk anak-anak mereka.
Pada saat yang sama, lebih dari separuh orang tua (54%) mencoba membangun kebiasaan dan aturan digital yang sehat untuk seluruh anggota keluarga. Hasil studi juga menunjukkan bahwa 68% anak-anak menerima perangkat digital pertama mereka sebelum usia sembilan tahun.
“Saat ini, semakin banyak orang tua yang mencoba membangun kebiasaan digital yang sehat layaknya nutrisi dan aturan kesehatan fisik harian. Tetapi, tidak ada tren yang cukup jelas atau pola perilaku yang paling tepat untuk menetapkan aturan dan praktik digital tersebut,” komentar Marina Titova, Vice-President, Consumer Product Marketing di Kaspersky dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu, 7 November 2021.
- Tertinggi Sejak 2010, Penyaluran KPR FLPP Tahun Ini Tembus Rp19,57 Triliun
- Dua Ular Paling Mematikan di Dunia Ditemukan Sedang Kawin di Pipa Pembuangan
- Badai Matahari Membawa Aurora Borealis ke Amerika Utara
Hasil survei juga menunjukkan bahwa orang tua mempersepsikan norma perilaku yang berbeda bagi diri mereka sendiri dan anak-anak mereka. Misalnya, hampir setengah responden (48%) mengakui bahwa mereka menghabiskan tiga hingga lima jam di perangkat setiap hari, dan sebagian besar (62%) menganggap waktu ini normal.
Sedangkan untuk anak-anak, hampir separuh (48%) menghabiskan jumlah waktu yang sama di perangkat digital layaknya orang tua mereka. Namun, lebih dari separuh orang dewasa (53%) ingin anak-anak mereka hanya menghabiskan maksimal dua jam di perangkat digital.
Menurut Marina, demi membantu orang tua membangun praktik digital yang sehat, ada berbagai teknik dan alat yang tersedia untuk mendukung mereka, misalnya seperti permainan peran dan games.
Sementara untuk pendekatan yang lebih teknis, tersedia solusi seperti aplikasi yang dapat membantu mengontrol waktu layar (screen time) atau menentukan lokasi fisik si buah hati di manapun mereka berada.
- Inilah Trik Supermarket agar Anda Berbelanja Lebih Banyak
- 6 Destinasi Wisata di Jogja Ini Cocok untuk Anak Kecil
- “Pulau Emas” yang Lama Hilang Muncul Kembali di Sungai Musi
Kaspersky adalah perusahaan global cybersecurity yang berdiri sejak 1997. Pada September 2021, Kaspersky menunjuk Sapio untuk melakukan survei online terhadap 11.000 responden untuk mengeksplorasi peran kebiasaan digital yang sehat dalam keluarga, serta pengaruh pola asuh pada anak dan sebaliknya.
Survei tersebut melibatkan orang dewasa yang tinggal bersama anak-anak mereka yang berusia 7-12 tahun, secara waktu penuh. Sampel termasuk 1.000 responden dari Inggris, Prancis, dan Jerman dan 500 responden di masing-masing negara berikut: AS, Turki, Mesir, Brasil, Kolombia, Rusia, Afrika Selatan, Malaysia, Singapura, UEA, Arab Saudi, Nigeria, Peru, Chili, Argentina, dan Meksiko.