Resmi Melantai di BEI, Saham Pertamina Geothermal (PGEO)
Korporasi

Perkuat Fasilitas Kredit, PGEO Gandeng Perusahaan Plat Merah Jepang

  • Saat ini, PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) telah menjalin kerja sama dengan Nippon Export and Investment Insurance (NEXI), perusahaan asuransi milik pemerintah Jepang. 

Kerja sama ini resmi ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang bertujuan untuk memberikan jaminan asuransi pendanaan bagi berbagai proyek PGEO. 

Acara penandatanganan berlangsung di Grha Pertamina pada 20 Agustus 2024, yang dihadiri oleh Direktur Utama PGEO Julfi Hadi dan Senior Managing Executive Officer NEXI Kazuki Hondo.

Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini dalam siaran pers yang dirilis pada Kamis, 22 Agustus 2024, “Integrasi asuransi bisnis dan fasilitas kredit dari NEXI memberikan perlindungan, sehingga kami dapat memperoleh pembiayaan dengan persyaratan yang lebih ringan.” Katanya. 

MoU ini menegaskan komitmen PGE dan NEXI untuk memperkuat kerja sama dalam mendukung pengembangan proyek energi panas bumi di Indonesia, melalui penggunaan layanan asuransi pinjaman dari NEXI. Salah satu fokus utama kesepakatan ini adalah jaminan asuransi untuk proyek Lahendong 7 & 8.

Kerja sama ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang serta membuka peluang investasi baru di sektor energi terbarukan, terutama dalam kerangka Asia Zero Emissions Community (AZEC). 

Kesempatan investasi ini mencakup penerapan teknologi panas bumi dari Jepang yang diharapkan dapat mengoptimalkan produksi energi panas bumi di Indonesia. Emma menekankan pentingnya kerja sama ini untuk mengurangi risiko pendanaan dalam proyek-proyek berskala besar Pertamina. 

“Mengeksplorasi manfaat asuransi pinjaman adalah langkah penting bagi Pertamina guna meminimalkan risiko pendanaan dalam proyek-proyek energi berskala besar,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PGEO Julfi Hadi berharap kerja sama ini dapat mempercepat investasi dalam pengembangan panas bumi yang tengah dijalankan Pertamina. 

“Dengan memanfaatkan solusi asuransi pinjaman NEXI untuk proyek-proyek dekarbonisasi, PGE mendorong inovasi dalam pengembangan energi panas bumi dan mendukung visi dekarbonisasi Asia Zero Emissions Community [AZEC],” ungkapnya.

Saat ini, PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW. Dari jumlah tersebut, 1.205 MW dikelola melalui skema Kontrak Operasi Bersama, sedangkan 672,5 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE. Perusahaan menargetkan penambahan kapasitas menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan.

Melalui berbagai kerja sama strategis, PGE berkomitmen untuk berkontribusi pada masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, sejalan dengan visinya sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia.