Bank Neo Commerce di kawasan ITC Fatmawati Jakarta Selatan, Senin 20 September 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Perkuat Modal, Bank Neo Commerce (BBYB) Rights Issue 5 Miliar Lembar Saham Baru

  • PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) menerbitkan saham baru dengan nominal Rp100 perlembar.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham baru melalui aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias right issue.

Dikutip TrenAsia.com dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), BBYB merencanakan aksi right issue ini dalam rangka memperkuat struktur permodalan guna pengembangan usaha perseroan.

Perseroan akan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setelah rencana rightS issue ini disetujui oleh pemegang saham perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran ini tidak lebih dari 12 bulan sesuai dengan ketentuan Pasal 8 ayat (3) POJK HMETD.

Adapun nilai nominal dari 5 miliar lembar saham yang diterbitkan melalui aksi right issue ini sebesar Rp100 perlembar. Sedangkan RUPLSB yang rencananya akan diselenggarakan pada 8 Agustus 2023 akan meminta persetujuan rapat untuk memberikan kuasa kepada direksi atas pelaksanaan right issue.

Tambahan Modal

BBYB menilai, dengan dilakukannya right issue ini, perseroan akan mendapatkan tambahan modal disetor yang akan digunakan untuk modal kerja sehingga dapat mengembangkan kegiatan usaha dan akan berdampak positif terhadap kondisi keuangan dan hasil usaha perseroan.

Pemegang saham biasa atas nama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan aksi right issue ini akan mengalami penurunan pada persentase kepemilikan sahamnya. Dalam aksi ini, perseroan hanya menerbitkan saham dengan HMETD dan tidak ada efefk lain yang menyertainya.

Bersamaan dengan pengumuman rencana right issue ini, BBYB pun mengumumkan rencana perseroan untuk melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

Melalui private placement ini, BBYB berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,2 mliar lembar saham atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Sama seperti halnya right issue yang dicetuskan, private placement ini pun diinisiasi BBYB untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pengembangan usaha.

Private placement ini dapat dilaksanakan sekaligus atau bertahap dalam jangka waktu dua tahun terhitung sejak RUPSLB yang diselenggarakan pada 8 Agustus nanti.

Dengan private placement ini, persentase kepemilikan masing-masing pemegang saham akan mengalami dilusi sebesar 9,09%.