<p>Ilustrasi PT Elnusa Tbk. (ELSA), anak usaha PT Pertamina (Persero) Tbk. / Facebook @PTElnusaTbk.Official</p>
Industri

Perkuat Modal Kerja, Elnusa Utang Rp288 Miliar ke Bank Mandiri

  • JAKARTA – PT Elnusa Tbk (Elnusa) bersama dengan anak usahanya, PT Elnusa Petrofin (EPN) mendapatkan fasilitas kredit jangka pendek dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar US$20 juta atau setara Rp288 miliar (kurs Rp14.300). Dalam hal ini Elnusa berperan sebagai borrower atau peminjam, sedangkan EPN sebagai co-borrower. Adapun penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Elnusa Ali […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Elnusa Tbk (Elnusa) bersama dengan anak usahanya, PT Elnusa Petrofin (EPN) mendapatkan fasilitas kredit jangka pendek dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar US$20 juta atau setara Rp288 miliar (kurs Rp14.300).

Dalam hal ini Elnusa berperan sebagai borrower atau peminjam, sedangkan EPN sebagai co-borrower. Adapun penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Elnusa Ali Mundakir, Direktur Utama EPN Haris Syahrudin, dan Deputi Group Head Corporate Banking 3 Group Bank Mandiri  Prihanto Herbowo di Graha Elnusa pada Kamis, 20 Mei 2021.

Mengutip laman resmi perseroan, fasilitas pinjaman jangka pendek ini akan digunakan dalam rangka mendukung kebutuhan modal kerja.

Hal ini mencakup kebutuhan operasional perusahaan, baik dari sisi Elnusa sebagai induk perusahaan maupun EPN sebagai anak usaha.

Kerja sama dengan Bank Mandiri ini juga merupakan bentuk sinergi antarperusahaan pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ke depan, diharapkan mampu menjadi pendorong keberlanjutan bisnis.

“Dengan adanya fasilitas tambahan ini, kami ingin memperkuat aspek pendanaan perusahaan dalam menjalankan operasional bisnis,” ungkap manajemen.

Kinerja Kuartal I-2021

Sebagai informasi yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) ini mencatat pendapatan usaha sebesar Rp1,8 triliun sepanjang kuartal I-2021.

Perusahaan minyak dan gas bumi tersebut juga membukukan laba bruto Rp120 miliar dan laba bersih sebesar Rp1,6 miliar. Jumlah tersebut berasal dari jasa hulu migas sebesar 39%, jasa distribusi dan logistik energi 50%, dan 11% sisanya dari jasa penunjang.

Direktur Utama Elnusa Ali Mundakir menjelaskan, beberapa proyek yang dikerjakan Elnusa telah on stream pada tahun ini. Untuk jasa hulu migas, proyek carry over dan proyek baru tengah berjalan, yakni  survei seismik 2D Batu Utak, peningkatan produktivitas pada jasa drilling, work over & well services, , jasa cementing, dan pekerjaan pendukung lain produksi migas di wilayah kerja Pertamina Group.

Sementara di bidang jasa distribusi dan logistik energi, volume penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) industri marine (Inmar) mengalami peningkatan jumlah customer.

Hal ini diikuti oleh bisnis jasa depo manajemen dan jasa penunjang. Segmen ini, kata Ali, berkontribusi aktif melalui bisnis fabrikasi peralatan migas dan warehousing atau penyimpanan dokumen.

Pada tahun ini, perusahaan bersandi emiten ELSA ini menganggarkan kenaikan investasi hingga Rp600 miliar. Ali mengaku, belanja modal untuk jasa distribusi dan logistik energi juga akan masuk dalam anggaran belanja tersebut.

Menurutnya, bisnis dan peluang yang ada akan menjaga pertumbuhan bisnis Elnusa ke depan. Selain mengandalkan kompetensi internal, Elnusa juga menjalin kerja sama berbagai aliansi strategis untuk mendukung target produksi minyak 1 juta BOPD.

“Kami berkomitmen memacu kinerja perusahaan melalui strategi diversifikasi portofolio, kompetensi, serta investasi yang tepat dalam mendukung pertumbuhan. Kami berkeyakinan Elnusa memiliki kesempatan yang lebih baik lagi dalam menangkap berbagai peluang yang ada,” kata Ali beberapa waktu lalu.