Ilustrasi satelit VSAT
BUMN

Perkuat Operasional BUMN di Wilayah Terpencil dengan VSAT

  • VSAT merupakan teknologi komunikasi satelit yang memungkinkan akses internet dan komunikasi data di lokasi terpencil.

BUMN

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA—Pemanfaatan teknologi VSAT (Very Small Aperture Terminal) dapat menjadi solusi yang efektif untuk memperkuat operasional Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di wilayah terpencil.

Pakar IT sekaligus Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, VSAT merupakan teknologi komunikasi satelit yang memungkinkan akses internet dan komunikasi data di lokasi terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur kabel atau jaringan terestrial.

Dia menjelaskan penggunaan VSAT dapat memperkuat operasional perusahaan, termasuk BUMN di wilayah terpencil dengan memberikan konektivitas, kualitas layanan, keamanan data, dan fleksibilitas yang dibutuhkan.

Menurutnya, teknologi VSAT telah menunjang kebutuhan komunikasi serta sebagai saluran transmisi data perusahaan yang bisa digunakan di mana saja. Sehingga sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang beroperasi di daerah 3T, di pegunungan, lembah, bahkan di tengah laut.

“Kalau untuk memperkuat operasional di wilayah-wilayah yang sangat jauh dari akses fasilitas publik dan memerlukan operasional secara remote, VSAT bisa jadi salah satu pilihan yang dapat digunakan,” ujarnya kepada media.

Selain itu, Heru menggarisbawahi pentingnya memilih provider layanan VSAT, terutama bagi perusahaan yang menjalankan operasional 24/7 alias tanpa henti. Bagi dia, power system hingga problem maintenance menjadi dua poin penting yang harus diperhatikan dalam memilih penyedia layanan teknologi ini.

“Kualitas layanan menjadi syarat utama untuk memilih provider VSAT karena harus betul-betul mendukung kebutuhan perusahaan dalam menjalankan operasional,” kata dia.

Chief Enterprise Business Officer PT Link Net Tbk Agung Satya Wiguna menyampaikan sejumlah manfaat penggunaan VSAT dalam memperkuat operasional BUMN di wilayah terpencil.

Pertama, VSAT memungkinkan sebuah perusahaan atau entitas untuk tetap terhubung dengan pusat data atau kantor pusat di wilayah terpencil yang jauh dari infrastruktur jaringan kabel.

“Hal ini memungkinkan pertukaran data, komunikasi, dan akses ke aplikasi yang dibutuhkan untuk operasional bisnis, seperti sistem manajemen inventaris, sistem keuangan, atau sistem pelaporan,” paparnya.

Nyatanya, teknologi VSAT dapat disesuaikan dengan kebutuhan BUMN. Dengan memilih ukuran terminal yang sesuai, kapasitas komunikasi dapat ditingkatkan seiring dengan pertumbuhan dan kebutuhan bisnis.

“Dengan begitu memungkikan perusahaan untuk mengelola beban kerja yang berubah-ubah dan menjaga kinerja komunikasi yang optimal,” imbuhnya.

Selain itu, VSAT dinilai dapat memberikan kualitas layanan yang konsisten di wilayah terpencil, terlepas dari kondisi infrastruktur komunikasi setempat, sehingga memungkinkan perusahaan mengakses internet di mana pun.

“Ini membantu menjaga kelancaran operasional dan menghindari gangguan yang dapat merugikan bisnis,” tambah Agung.

Tak sampai di situ, teknologi VSAT juga dapat memberikan keamanan yang tinggi dalam pertukaran data dan komunikasi serta memberikan fleksibilitas dan mobilitas bagi BUMN di wilayah terpencil. 

Secara teknis, terminal VSAT dapat dengan mudah dipasang dan dipindahkan ke lokasi baru jika diperlukan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk tetap terhubung di tempat-tempat yang berbeda sesuai dengan kebutuhan operasional mereka.

“Dengan akses yang andal dan stabil melalui jaringan satelit, perusahaan BUMN dapat meningkatkan efisiensi operasional dan menjalankan urusan pemerintahan dengan lancar bahkan di wilayah yang terisolasi secara geografi,” pungkasnya.