<p>Nasabah mengantre untuk melakukan transaksi di kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BRIS) Jakarta Hasanudin, Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Perkuat Pasar Uang Syariah, BSI Gandeng BJB Syariah dan Bank Muamalat

  • Kerja sama ini juga dapat mendorong pertumbuhan volume transaksi pasar sekunder domestik melalui surat berharga syariah
Industri
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menggandeng BJB Syariah untuk kerja sama terkait transaksi Sertifikat Pengelolaan Dana Berdasarkan Prinsip Syariah (SIPA) dengan Bank Muamalat Indonesia dan BJB Syariah. 

Langkah ini bertujuan memperkuat pasar uang antar bank berdasarkan prinsip syariah (PUAS).

Direktur Finance and Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho, mengatakan kerja sama ini akan meliputi transaksi Sertifikat Pengelolaan Dana Berdasarkan Prinsip Syariah (SIPA) melalui instrumen Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Sukuk Bank Indonesia (SukBI).

“Kami optimistis sinergi ini dapat memperkuat struktur perbankan syariah, baik dari aspek bisnis, permodalan, aset maupun likuiditas. Langkah strategis ini juga dapat menjadi salah satu pendukung untuk mendorong penguatan struktur moneter syariah di Tanah Air,” kata dia dalam website resmi di Jakarta, Jumat, 8 April 2022. 

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia memiliki komitmen dalam memperkuat perekonomian berbasis syariah. Di antaranya dengan menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No. 22/9/PBI/2020 tentang Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah atau PUAS. Kebijakan tersebut dikeluarkan dalam rangka penguatan struktur moneter, khususnya pada industri perbankan syariah.

Kerja sama ini, lanjut Ade Cahyo, akan menjadi pedoman bagi BSI, Bank Muamalat dan BJB Syariah dalam memanfaatkan instrumen Surat Berharga Syariah (SBS) Tradable yang dimiliki, seperti SBSN dan SukBI sebagai instrumen pengelola likuiditas bank, tanpa mengurangi haknya sebagai pemegang SBS.

“Kerja sama ini juga dapat mendorong pertumbuhan volume transaksi pasar sekunder domestik melalui surat berharga syariah,” tambah Ade.

Chief Wholesale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Yulian Noor menyampaikan, pihaknya menyambut positif inisiatif ini dan siap untuk berkontribusi secara proaktif dalam rangka memperkuat struktur moneter khususnya antar bank syariah di Tanah Air.

“Kolaborasi ini adalah momentum yang sangat baik bagi industri perbankan syariah di Tanah Air. Sebagai pionir bank syariah di Indonesia, Bank Muamalat senantiasa mendukung dan siap memberikan kontribusi semaksimal mungkin agar inisiatif ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi sesama bank syariah,” kata Irvan.

Direktur Utama Bank BJB Syariah Indra Falatehan menambahkan, dengan adanya kerja sama ini, diharapkan semakin memperdalam pasar keuangan syariah dan menjadi salah satu instrumen yang mendukung pengelolaan likuiditas dan bisnis perbankan syariah. 

"Kami berterima kasih kepada Bank Indonesia yang telah menerbitkan instrumen SiPA ini, sebagai alternatif sumber pendanaan dengan memanfaatkan aset Surat Berharga Syariah (SBS),” tambah Indra