Perlambatan Ekonomi AS Pengaruhi Harga Minyak Dunia
- Harga minyak naik pada awal perdagangan hari Rabu 27 September 2023. Hal ini karena pasar fokus pada keterbatasan pasokan menjelang musim dingin dan perlambatan ekonomi Amerika Serikat.
Energi
JAKARTA - Harga minyak naik pada awal perdagangan hari Rabu 27 September 2023. Hal ini karena pasar fokus pada keterbatasan pasokan menjelang musim dingin dan perlambatan ekonomi Amerika Serikat.
Kontrak berjangka minyak Brent naik sebanyak 33 sen, atau 0,4%, menjadi US$94,29 per barel pada pukul 00.15 GMT. Sementara kontrak berjangka minyak mentah Amerika Serikat West Texas Intermediate naik sebanyak 31 sen, atau 0,3%, menjadi US$90,70.
Dilansir dari Reuters, Rabu, data industri yang dirilis pada Selasa 26 September 2023 menunjukkan stok minyak mentah Amerika Serikat naik sekitar 1,6 juta barel pekan lalu. Hal ini melawan ekspektasi analis yang sebelumnya memperkirakan penurunan sekitar 300.000 barel.
- ChatGPT Sekarang Dapat Hasilkan Gambar, Tertarik Menggunakannya atau Justru Khawatir?
- Cermati 8 Saham Ini saat IHSG Berisiko Tertekan
- Paket Komplet, Maybank Indonesia (BNII) Launching Shariah Wealth Management
Namun, pasar terus merasa khawatir mengenai stok minyak mentah Amerika Serikat di pusat penyimpanan utama di Cushing, Oklahoma, yang turun di bawah level operasional minimum.
Penurunan lebih lanjut di Cushing, tempat pengiriman kontrak berjangka minyak mentah Amerika Serikat, juga bisa memberikan tekanan kenaikan baru pada pasar minyak. Hal ini akan memperparah keterbatasan pasokan yang berasal dari pemotongan pasokan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dikenal sebagai OPEC+.
Beberapa analis memperkirakan pemeliharaan musim gugur musiman kilang akan sedikit membantu membangun stok minyak mentah, yang lain khawatir permintaan ekspor yang tinggi dapat menarik barel.
Di sisi permintaan, Rusia sementara mengendurkan larangan ekspor bensin dan solar pekan ini. Adapun larangan ekspor solar dan bensin berkualitas tinggi tetap diberlakukan. Ekspor produk yang sudah diterima oleh Russian Railways dan Transneft dapat dilanjutkan.
- DPR Setujui PMN Non Tunai Pertamina Senilai Rp49 Miliar
- Menperin Sebut IMC Tingkatkan Penguasaan Teknologi dan Subtitusi Impor
- Business & Technology Matching Dorong Produktifitas Industri 4.0
Sementara minyak gas dengan sulfur lebih tinggi dan bahan bakar yang digunakan untuk bunkering akan dibebaskan dari larangan tersebut. Di sisi lain, Presiden Bank Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari menyatakan ada probabilitas yang cukup tinggi bahwa ekonomi Amerika Serikat akan melambat secara perlahan.
Meskipun begitu, ada juga kemungkinan sekitar 40% bahwa Federal Reserve (Fed) harus meningkatkan suku bunga “secara berarti” untuk melawan inflasi. Kashkari memperkirakan kemungkinan sekitar 60% Fed berpotensi akan menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin sekali lagi. d
Kemudian menjaga biaya pinjaman tetap stabil cukup lama untuk membawa inflasi kembali ke target dalam jangka waktu yang wajar. Bank of England telah menyelesaikan siklus pengencangannya dan kemungkinan akan mempertahankan Suku Bunga Bank sebesar 5,25% hingga bulan Juli.