Perluas Bisnis Non Batu Bara, Indika Energy Rambah Bisnis Kopi hingga Teh
- PT Laras Ekosistem Organik bergerak di bidang konsultasi manajemen, perdagangan besar kopi, teh dan kakao
Energi
JAKARTA – Dua anak usaha emiten batu bara, PT Indika Energy Tbk (INDY) mendirikan anak usaha PT Laras Ekosistem Organik dengan total investasi sebesar Rp15 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, kedua anak usaha INDY yang dimaksud adalah PT Indika Multi Properti (IMP) dan PT Indika Inti Corporindo (IIC). Keduanya mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang konsultasi manajemen, perdagangan besar kopi, teh dan kakao.
“PT Laras akan melakukan kegiatan usaha aktivitas konsultasi manajemen lainnya, perdagangan besar kopi, teh dan kakao,” tulis Sekretaris Perusahaan, Adi Pramono dikutip Senin 6 November 2023.
Disebutkan, IMP memiliki 99,99% saham PT Laras atau senilai Rp14,99 miliar sementara sisanya sebesar 0,01% digenggam oleh Indika Inti Corporindo dengan investasi senilai Rp1 juta.
- Jelang Bonus Demografi, 53% Penduduk Indonesia Masuk Kategori Angkatan Kerja
- YouTube Dirumorkan Akan Hadirkan Tombol yang Arahkan Pengguna ke Video Shorts Secara Acak
- Gencarkan Literasi Keuangan, Bank Commonwealth Beri Edukasi Siswa SMA
INDY menjelaskan, penyertaan saham IMP dan IIC dalam PT Laras merupakan kelanjutan langkah perseroan secara grup untuk melakukan ekspansi usaha di sektor solusi berbasis alam.
Sebagaimana diketahui, perusahaan yang dipimpin oleh Arsjad Rasjid ini berkomitmen untuk mengurangi pendapatan dari batu bara hingga 50% pada 2025. Meskipun hingga kuartal III-2023, pendapatan dari tambang batu bara masih mendominasi sebanyak 88,90% dari total pendapatan.
Sepanjang sembilan bulan tahun ini, pendatan dari tambang batu bara mencapai US$2,04 miliar, turun dari US$2,87 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Secara akumulasi, pendapatan Indika Energy turun menjadi US$2,29 miliar dari sebelumnya US$3,13 miliar pada kuartal III-2022.
Dengan penurunan pendapatan tersebut, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berkurang jadi US$93,83 juta dari sebelumnya US$338,39 juta.