Perluas Kapasitas Rumah Potong Hewan, WMPP Masih Bertumpu di Bisnis Unggas
- PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) tengah gencar memperluas kapasitas rumah potong hewan.
Korporasi
JAKARTA – Emiten yang bergerak di bidang industri protein hewani dan makanan pokok, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) tengah gencar memperluas kapasitas rumah potong hewan.
Berdasarkan riset PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, klaster unggas WMPP dinilai berpotensi menjadi mesin pertumbuhan utama perseroan selama 1 – 3 tahun ke depan. Hal ini dibuktikan dari pendapatan perseroan selama semester I-2021 sebesar Rp100 miliar yang sebagian besar dari bisnis unggas.
Selain itu, valuasi WMPP dianggap cukup murah. Saham perseroan saat ini diperdagangkan pada price earning to ratio (P/E) tahunan selama 2021 sebesar 7.7x. Namun, perseroan memiliki risiko seperti kenaikan harga broiler dan bibit sapi impor, serta keterlambatan pembangunan fasilitas.
- Tren Pariwisata Ini Diprediksi Akan Jadi Trending pada Tahun 2022
- Konflik Rusia-Ukraina dan Pencarian Tulang Belulang Pangeran Abad ke-11
- Bank di Inggris Ini Tidak Sengaja Kirim Rp2,5 Triliun ke Nasabah
Bisnis WMPP terutama berfokus pada dua protein hewani yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia, yaitu penggemukan sapi terintegrasi dan unggas. Perseroan juga bergerak dalam usaha penunjang lainnya untuk sebagian melayani kebutuhan bahan baku internal, konsumsi energi, dan pengembangan belanja modal.
“WMPP adalah salah satu pemain terbesar dalam peternakan sapi, memiliki kapasitas kawanan sapi terbesar per tahun 172.000 ekor per tahun dan rumah potong hewan 300.000 ekor per tahun,” tulis riset yang dirilis Senin, 10 Januari 2022.
Dalam riset Frost & Sullivan, posisi WMPP cukup unggul di sektor hilir karena perseroan mengoperasikan total kapasitas campuran 13.500 ekor per jam dan menjadikan salah satu pabriknya sebagai rumah potong ayam terbesar di satu lokasi.
WMPP resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 6 Desember 2021. Perseroan melepas 4,41 miliar lembar saham baru atau setara dengan 15,02% persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Pada saat itu, harga pelaksanaan IPO WMPP berada pada level harga Rp160 per lembar. Dengan demikian, perseroan meraup dana segar sebanyak Rp707,04 miliar melalui aksi korporasi tersebut.
Namun, setelah kurang lebih sebulan diperdagangkan di BEI, saham WMPP merosot dibawah harga IPO. Pada penutupan sesi pertama perdagangan Senin, 10 Januari 2022, saham WMPP berada pada kisaran Rp149 per lembar atau turun 6,88% dari harga pelaksanaan penawaran umum.