<p>Pekerja menyelesaikan proses pembuatan produk olahan jahe di industri rumahan kawasan Bugel, Kota Tangerang, Banten, Jum&#8217;at, 2 Oktober 2020. Produk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) olahan jahe yang dijadikan sirup, serbuk dan permen jahe ini mendapatkan berkah ditengah pandemi, produksi dan penjualan meningkat tajam. Produk berbahan jahe menjadi tren dikalangan warga ditengah wabah corona. Warga mencari sirup olahan jahe untuk menjaga stamina  dan imunitas tubuh disaat pandemi Covid-19. Produk olahan jahe ditempat ini dijual dari harga Rp3 ribu hingga Rp35 ribu per buah. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Industri

Perluas Layanan bagi UMKM, Total Penyaluran KUR BRI Capai Rp422,7 Triliun

  • JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI terus aktif dalam mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lewat pinjaman modal usaha. Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilaksanakan sejak 2015 hingga September 2020 mencapai Rp422,7 triliun. Adapun khusus tahun ini, nilai penyaluran KUR sebesar Rp90,1 […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI terus aktif dalam mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lewat pinjaman modal usaha.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilaksanakan sejak 2015 hingga September 2020 mencapai Rp422,7 triliun.

Adapun khusus tahun ini, nilai penyaluran KUR sebesar Rp90,1 triliun. “Jumlah tersebut mencapai kurang lebih 65 persen dari kuota KUR 2020 sebesar Rp140 triliun,” mengutip keterangan resmi, Senin, 9 November 2020.

Selain itu, lanjut Haru, perseroan juga melakukan restrukturisasi kredit kepada 2,93 juta debitur senilai Rp191,27 triliun per 26 Oktober lalu.

Menurutnya, langkah yang diambil BRI merupakan bagian dari social dan economic value yang dijalankan satu arah.

“BRI terus menjunjung penerapan nilai-nilai sosial  dan ekonomi dalam menjalankan bisnisnya,” tambahnya.

Haru menjelaskan, penerapan nilai sosial dan ekonomi bisa dilakukan secara bersamaan tanpa dikotomi. Dengan demikian, layanan keuangan terbaik bisa dihadirkan bagi nasabah kecil di pelosok.

BRI, katanya, ke depan akan lebih spesifik turun melayani nasabah mikro dan ultra mikro. Sebab, ia pun mengaku bahwa masyarakat masih banyak yang belum memiliki rekening bank.

Berdasarkan survei Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) 2018, tercatat baru 55,7% orang dewasa yang memiliki akun lembaga keuangan formal.

Khusus akun bank sendiri hanya dimiliki oleh 38,4% orang dewasa Disebutkan, mayoritas warga masih terbiasa mengakses layanan keuangan menggunakan akun orang lain.

Haru pun mendorong masyarakat agar segera masuk ke perbankan sehingga pihaknya bisa membantu mereka untuk tumbuh.

Dengan melayani dan menjangkau lebih dalam kepada pelaku usaha, ujarnya, ia berharap bisa memberikan kepastian UMKM untuk naik kelas.

Menurutnya, pemberian layanan keuangan formal harus dimasifkan dan menjadi kunci untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.

Terlebih untuk situasi saat ini di mana masih terdapat puluhan juta masyarakat Indonesia yang belum terjangkau akses layanan keuangan formal.