Bendera Meksiko
Nasional

Perluas Pasar Ekspor ke Meksiko, 51 Eksportir Indonesia Hadiri Pameran Expo Indonesia en Mexico

  • Selama acara, empat nota kesepahaman (MoU) telah ditandatangani.

Nasional

Bintang Surya Laksana

MEXICO CITY - Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indonesia telah mengadakan Expo Indonesia en Mexico (EIM) di World Trade Center, Mexico City, Meksiko, pada 3-6 Agustus lalu. Acara tersebut diadakan dengan tujuan untuk memperluas pangsa ekspor produk Indonesia khususnya nonmigas ke Meksiko

Melansir situs resmi Kemendag, acara tersebut diikuti oleh 51 pelaku usaha dari berbagai sektor, termasuk perusahaan swasta dan pelaku usaha binaan Pemerintah Daerah Provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat. Selain itu, Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif juga berpartisipasi dalam acara tersebut.

Selama acara, empat nota kesepahaman (MoU) telah ditandatangani. MoU tersebut antara lain dari PT Cempaka Karya Utama- Sukabumi Stone Mexico dengan produk batu alam, PT Indoprima Gemilang-Golden Friction dengan produk makanan dan minuman, PT Asia Garment Internasional- Pareos dengan produk kain pantai, dan PT Adara Aspira-La Pasiega dengan produk spare part rem mobil. Seluruhnya memiliki nilai transaksi potensial sebesar Rp23,2 miliar.

Populasi Meksiko yang hampir 130 juta jiwa dan produk domestik bruto (PDB) per kapita negara tersebut lebih dari US$11.000 atau setara dengan Rp165 juta (kurs Rp15.000). Hal tersebut menjadikan Meksiko sebagai mitra prospektif bagi Indonesia. Neraca perdagangan Indonesia terhadap Meksiko periode Januari--Mei 2023 juga membukukan surplus senilai US$606,4 juta (Rp9,09 triliun). Nilai surplus ini juga terjadi sepanjang tahun 2022 yang sebesar US$1,4 miliar (Rp21 triliun).

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan keyakinannya bahwa para eksportir Indonesia memiliki potensi untuk melakukan ekspansi di pasar Meksiko. Selain itu, ia menekankan bahwa lokasi strategis Meksiko juga memberikan peluang akses ke pasar Amerika Latin dan Amerika Serikat bagi produk dan jasa Indonesia.

Zulkifli juga menyebutkan acara tersebut tercipta sebagai implementasi dari strategi pemerintah dalam menghadapi resesi global dengan diversifikasi pasar ekspor.

“Perhelatan EIM diharapkan mampu membawa Indonesia menuju gerbang perdagangan, investasi dunia, sekaligus memperkuat reputasi Indonesia di kawasan Amerika Latin. Sebagai efeknya, diharapkan Indonesia akan menjadi salah satu negara mitra dagang kredibel serta pemasok produk dan jasa terpercaya di mata para buyer,” ungkap Zulkifli.

Pameran EIM tidak hanya menjadi ajang untuk memperluas hubungan dagang antara Indonesia dan Meksiko, tetapi juga menjadi momen penting untuk memperingati 70 tahun hubungan bilateral kedua negara yang dimulai sejak tahun 1953 melalui penandatanganan Joint Declaration oleh para pemimpinnya. Selain itu, baik Indonesia maupun Meksiko juga merupakan anggota dari beberapa organisasi global yang sama, seperti PBB, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), G20, dan forum konsultatif MIKTA yang melibatkan lima negara, yaitu Meksiko, Indonesia, Turki, Korea Selatan, dan Australia sejak tahun 2013.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN), Didi Sumedi, menyebutkan dalam kurun waktu 2018-2022, ekspor nonmigas Indonesia ke Meksiko mengalami pertumbuhan mencapai 15,86 persen dari US$893,3 juta (Rp13,39 triliun) menjadi US$1,59 miliar (Rp23,85 triliun). Pada periode Januari-Mei 2023 saja, tercatat bahwa ekspor nonmigas nasional ke Meksiko mencapai US$730,3 juta (Rp10,95 triliun), meningkat 12,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Produk unggulan Indonesia yang diekspor ke Meksiko meliputi kendaraan bermotor dan suku cadangnya, alas kaki, komponen elektronika aktif (electronic integrated circuits), ban mobil, karet alam, produk kertas, dan perhiasan.

Kemendag juga melakukan pertemuan dengan COMCE (Consenjo Empresarial Mexicano de Comercio Exterior, Inversión y Tecnología) yang merupakan organisasi yang bertugas mempromosikan perdagangan luar negeri, investasi asing, dan pengembangan teknologi di Meksiko.

Di sela pameran, Didi juga mempromosikan agenda pameran dagang business to business (B-to-B) skala internasional terbesar di Indonesia kepada para buyer dan pengunjung EIM yaitu Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 yang menampilkan produk-produk bernilai tambah. Kemendag bekerja sama dengan KBRI di luar negeri, termasuk Meksiko, untuk mengundang para buyer potensial agar tertarik mengunjungi TEI.