Direktur PT Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat saat memberikan santunan kepada 1000 anak yatim. Ini merupakan salah satu kegiatan CSR yang rutin dilaksanakan. Jakarta 27 Maret 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Perluas Pasar Ekspor ke Vietnam, Sido Muncul (SIDO) Incar Pertumbuhan Laba Segini

  • Untuk mendukung target pertumbuhan tahun ini, SIDO menganggarkan belanja modal sebesar Rp150 miliar hingga Rp200 miliar. H

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten konsumer produsen Tolak Angin dan Kukubima, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan rencananya untuk memasuki pasar ekspor baru, termasuk Vietnam, pada tahun 2024. 

Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mencapai target pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 10% di tahun ini. Selain memperluas negara tujuan ekspor, SIDO juga berfokus pada pemasaran produk baru, seperti permen, ke pasar internasional. 

"Kami akan terus memperkuat kesadaran dan distribusi produk, terutama di negara-negara yang menjadi fokus ekspor," ungkap manajemen SIDO dalam presentasi publik yang dipublikasikan di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 21 Agustus 2024. 

Pada semester I-2024, penjualan ekspor SIDO menyumbang 8% dari total penjualan, meningkat dari 5,8% pada tahun 2023 dan 3,9% pada tahun 2022, serta 3,6% pada tahun 2021. Produk Tolak Angin dan minuman berenergi Kukubima menjadi kontributor utama penjualan ekspor.

Di pasar domestik, SIDO berupaya meningkatkan kualitas saluran distribusi dan memperluas penetrasi produk baru, seperti Tolak Angin untuk batuk, Esemag, dan Alang Sari Cool RTD. Perusahaan juga mengintensifkan upaya pemasaran di media sosial untuk meningkatkan kesadaran terhadap produk dan merek.

"Dari segi pengelolaan beban, kami memantau efektivitas pengeluaran iklan dan promosi untuk meningkatkan kinerja penjualan, serta meningkatkan produktivitas karyawan dan mengurangi rasio beban tetap," jelas manajemen SIDO.

Untuk mendukung target pertumbuhan tahun ini, SIDO menganggarkan belanja modal sebesar Rp150 miliar hingga Rp200 miliar. Hingga semester I-2024, perusahaan telah menggunakan dana capex sebesar Rp27 miliar.

Dari sisi kinerja perusahaan, hingga semester I-2024 mencatat penjualan sebesar Rp1,89 triliun, meningkat 14,7% secara year on year (yoy) dari Rp1,65 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. 

Kontribusi penjualan didominasi oleh produk herbal dan suplemen sebesar Rp 1,14 triliun, naik 11% yoy, diikuti divisi makanan dan minuman sebesar Rp717 miliar, naik 20% yoy, serta farmasi sebesar Rp 66 miliar, juga naik 20% yoy.

Laba bersih SIDO tercatat sebesar Rp 608 miliar di semester I-2024, meningkat 36% yoy dari Rp 448 miliar di periode yang sama tahun lalu. Margin laba bersih juga mengalami peningkatan menjadi 32%, naik dari 27% pada tahun sebelumnya.

Dari lantai bursa, pada perdagangan berjalan hari ini, saham SIDO terpantau melemah 0,71% ke level Rp700 per saham. Meski begitu, secara year to date saham emiten konsumer ini masih melambung 37,25%.