Industri

Perluas Portofolio Energi Hijau, Berikut Deretan Proyek EBT Pertamina

  • JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan produksi biodiesel B30 sebesar 100 kilo barrel per day (KBPD) pada  2025. Diketahui, jumlah produksi produk in
Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan produksi biodiesel B30 sebaanyak 100 kilo barrel per day (KBPD) pada  2025.  Untuk diketahui, jumlah produksi produk ini sepanjang tahun lalu sebesar 8,5 juta kilo liter.

Senior Vice President Research and Innovation Technology Pertamina Oki Muraza mengatakan, perseroan telah mengembangkan beberapa proyek dan kegiatan untuk memperluas portofolio energi hijau

Selain Biodiesel B30, katanya, energi panas bumi juga ditingkatkan kapasitasnya dari 672 Mega Watt (MW) pada 2020 menjadi 1.128 MW pada 2026. Solar PV kapasitas terpasang saat ini sebesar empat MW, juga dinaikkan menjadi 700 MW pada 2026.

Selanjutnya, biogas yang ditingkatkan menjadi 153 MW pada 2026, dari kapasitas sebelumnya sebesar 4 MW.

“Kami akan memasang Solar PV di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum, di kilang-kilang Pertamina, hingga wilayah perkantoran untuk mengejar target tersebut,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Juli 2021.

Selain yang sudah berjalan, Oki mengaku juga mengembangkan infrastruktur baterai dan electric vehicle (EV) yang ditargetkan memiliki kapasitas terpasang 200 MWh pada 2022 menjadi 30,2 GWh pada 2025.

Selanjutnya, Dimethyl Ether (DME) ditargetkan sebesar 5.200 KTPA pada 2025 dari sumber daya batu bara lokal, Bioethanol sebesar 50 KTPA dari biomassa limbah kelapa sawit, dan kapasitas metanol sebesar 1.000 KTPA dengan memanfaatkan batu bara atau gas alam yang tersedia secara lokal.

Adapun pengembangan di masa depan atau jangka panjang yang sedang dikerjakan Pertamina, meliputi mikroalga yang menghasilkan biofuel dan produk turunan lainnya dari lipid mikroalga. Proses pengolahannya menggunakan nutrisi dan media alternatif.

Terakhir, hidrogen sebagai inisiatif pemanfaatan energi hijau oleh lapangan panas bumi, terdapat fuel cell untuk mendukung pembangunan transportasi bersih. Kemudian tenaga nuklir sebagai pemanfaatan tenaga lebih lanjut pengembangan energi terbarukan.